Lubang dan Aspal Jalan di Kota Cirebon Mengelupas Ancam Pengendara

Lubang dan Aspal Jalan di Kota Cirebon Mengelupas Ancam Pengendara

CIREBON–Sejumlah ruas jalan mengalami kerusakan setelah musim penghujan. Dari pantauan Radar, jenis kerusakan diantaranya lubang dan aspal yang mengelupas. Kondisi ini dikeluhkan pengendara, karena mereka merasa terancam keselamatannya. Misalnya di Jalan Terusan Pemuda. Kerusakan merata di sisi kiri dan kanan jalan tersebut. Terhitung sebanyak 13 titik kerusakan sisi kiri menuju arah Jl Brigjen Dharsono dan 15 titik di sisi kanan. Salah satu yang cukup mengkhawatirkan berada di lajur menuju Jl Binawan I, karena terdapat aspal yang mengelupas dengan panjang hampir 2 meter. Salah satu pengendara, Angga (30) mengaku cukup terganggu atas kerusakan tersebut. “Di sini agak menikung. Jadi kadang nggak keliatan,” kata Angga, kepada Radar Cirebon. Belum lagi di malam hari. Jalanan di sini penerangannya kurang. Angga yang sehari-hari melintas di kawasan ini khawatir, kerusakan jalan bisa menjadi penyebab kecelakaan. Mengingat lalu lintasnya yang cukup padat. Pengendara lainnya, Zaenal Arifin berharap pemerintah memberikan perhatian atas kerusakan ini. Mengingat Jl Terusan Pemuda merupakan penghubung dari pusat kota ke kawasan permukiman. Jalanan ini juga cukup ramai, sehingga seharusnya mendapatkan perbaikan segera. Seperti diketahui, dari pantauan Radar Cirebon, kerusakan jalan di sejumlah lokasi memperlihatkan umur konstruksi yang singkat. Di Jl Dr Cipto Mangunkusumo misalnya.  Terdapat sedikitnya 18 lubang, di beberapa bagian terlihat aspal yang mengelupas. Padahal, ruas jalan ini baru saja mendapatkan penambahan layer dengan aspal hot mix yang proyeknya berakhir akhir tahun lalu. Setiap tahun, jalan ini juga selalu mendapatkan kucuran dana untuk perbaikan yang nilainya mencapai miliaran rupiah. Anggota Komisi II DPRD, Ir Watid Syahriar MBA meminta Bidang Bina Marga Dinas Pekerjaan Umum Penataan Ruang (DPUPR) untuk mencari cara agar jalan tidak cepat rusak. “Jangan alasannya jalan rusak karena hujan,” kata Watid, belum lama ini. Ia mempertanyakan pelaksanaan proyek perbaikan jalan. Selain dari sisi pengerjaan yang mungkin saja di bawah spesifikasi. Tapi, dari sisi teknis juga ada ketentuan yang menyebabkan aspal kurang awet. Misalnya, spesifikasi ketebalan aspal yang hanya 3 centimeter. Dengan ketebalan tersebut, tentu jalan jadi mudah rusak. “Harusnya ketebalan minimal 7 centimeter. Jadi aspal tidak gampang terkikis,” katanya. Dalam catatan Radar, perbaikan Jl Dr Cipto Mangunkusumo selalu dilakukan dalam tiga tahun terakhir. Misalnya dalam proyek betonisasi yang merupakan bagian dari Dana Alokasi Khusus (DAK) Rp96 miliar. Yang diikuti tahun 2017 juga untuk peningkatan jalan meliputi betonisasi, aspal hot mix dan drainase senilai Rp11,5 miliar. Di tahun 2017, DPUPR sendiri bahkan telah meningkatkan spesifikasi ketebalan minimum aspal dari 2-3 centimeter menjadi 4 centimeter. Namun merujuk rekomendasi DPRD, ketebalan yang disyaratkan jauh dari permintaan. (myg)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: