6.750 Calhaj Dipastikan Terbang dari Kertajati

6.750 Calhaj Dipastikan Terbang dari Kertajati

CIREBON-Sebanyak 6.750 calon jamaah haji (calhaj) asal Kota/Kabupaten Cirebon, Majalengka, Indramayu, dan Kuningan, tahun ini diberangkatkan dari Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) Kertajati. Keputusan itu sesuai hasil rapat antara Sekda Jawa Barat Iwa Karniwa dengan pemerintah daerah (pemda) se Ciayumajakuning di Gedung Sate, Bandung, kemarin. Bupati Majalengka DR H Karna Sobahi MMPd yang ikut hadir dalam rapat itu mengakui bahwa salah satu hasil rapat itu adalah penggunaan Bandara Kertajati untuk Haji 2019. Dan, lanjut Karna, sejumlah 6.750 calhaj itu sudah pasti diberangkatkan dari Kertajati. “Itu (penggunaan BIJB Kertajati dan jumlah calhaj, red) hasil rapat tadi (kemarin, red) dengan Pak Sekda Jawa Barat,” terang Karna kepada Radar Cirebon. Untuk asrama para jamaah haji, masih muncul nama The Radiant Hotel Beber, Kabupaten Cirebon. Tapi, bisa saja di Kota Cirebon. Sementara untuk Majalengka, kata Karna, bisa dijadikan pilihan tempat asrama jika saat tertentu diperlukan. “Oleh karena itu Majalengka harus siap dengan kondisi apapun untuk memfasilitasi jamaah yang akan berangkat dari Kertajati. Lebih efesien dengan jarak tempuh yang sangat dekat dengan bandara,” tandas Karna. Karna menyebut apa yang terjadi saat ini menjadi pelajaran berharga. Di mana, ketika diputuskan BIJB Kertajati melayani para calhaj, ternyata masih banyak yang harus dipersiapkan. “Kita punya pelajaran dari lambatnya mempersiapkan daya dukung BIJB. Hotel, rumah sakit, restoran, dan sebagainya yang belum terwujud sampai hari ini. Akhirnya ketika mendadak dibutuhkan, kita belum siap. Saya kira fokus orang Majalengka jangan jadi penonton di rumah sendiri,” tegas Karna. Terkait orang Majalengka jangan jadi penonton di rumah sendiri, lanjut Karna, itu bukan wacana dan retorika. Tapi bagaimana membangun model kemitraan dengan swasta dan investor. “Investor itu dihadirkan, diundang dan dipermudah fasilitasinya. Tidak terjadi lagi perizinan dipersulit dan tersendatnya investasi dan penanaman modal di Kabupaten Majalengka. Saya minta kepada birokrasi untuk memahami ini,” tandas mantan wakil bupati dua periode ini. Sementara itu, Sekda Jawa Barat Iwa Karniwa juga mengakui hasil rapat memutuskan para calhaj se Ciayumajakuning berangkat dari Kertajati. “Sisanya melalui Embarkasi Bekasi,” terang Sekda Iwa usai rapat tersebut. Masih menurut sekda, ada 22 kabupaten/kota di Jawa Barat yang masih menggunakan Embarkasi Bekasi. Tapi, lanjutnya, hal tersebut tak akan mengganggu rencana pemberangkatan para calhaj dari Bandara Kertajati. “Insya Allah tidak ada perubahan kloter. Semua on schedule. Minta doanya semoga semuanya berjalan lancar,” kata Iwa. Terkait asrama sementara untuk para calhaj, Iwa juga menyebut wilayah Cirebon. Ia menyebut ada salah satu hotel yang sudah disurvei. “Itu (asrama, red) sudah disurvei satu tahu sebelumnya. Dan hasil kesimpulan dari Kemenag, di hotel. Itu karena fasilitasnya memadai. Ada satu hotel di Cirebon, jaraknya hanya 45 menit sampai Kertajati,” pungkas Iwa. Terpisah, Kasi Pemberangkatan Haji dan Umrah Kantor Kemenag Kota Cirebon Jajang Badruzaman menuturkan hingga saat ini belum ada keputusan yang akan menjadi tuan rumah embarkasi atau asrama haji. “Namun jika Cirebon ditunjuk, rasanya siap saja. Karena sudah tersedia mulai dari hotel dan fasilitas lainnya yang memang sudah ada di Kota Cirebon. Saya rasa Cirebon siap,” jelasnya. (ara/jun/apr/rls/ant)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: