Kreativitas Pemuda Bodesari Melalui Kampoeng Ramadan, Tujuan Utama Ajak Masyarakat Ramaikan Masjid

Kreativitas Pemuda Bodesari Melalui Kampoeng Ramadan, Tujuan Utama Ajak Masyarakat Ramaikan Masjid

Kreativitas bisa ditunjukan dengan berbagai cara. Seperti yang dilakukan remaja masjid Desa Bodesari, Kecamatan Plumbon, Kabupaten Cirebon. Pemuda di sana, mendirikan Kampung Ramadan untuk lebih menarik masyarakat mengunjungi masjid.     \"\"   KAMPOENG Ramadan merupakan destinasi wisata dadakan yang sengaja dikonsep menyambut bulan suci ini. Diresmikan beberapa waktu lalu dan dihadiri pemerintah desa, kecamatan, hingga pemerintah daerah Kabupaten Cirebon melalui dinas terkait. Soal antusiasme warga, jangan ditanya. Sudah pasti ramai. Pengunjung tidak surut setiap hari. Buka puasa bersama juga dilaksankan setiap Jumat dan Sabtu sore. Di situ, keakraban antar sesama warga begitu hangat terasa. Dari itu juga, salah satu tujuan diwujudkannya Kampung Ramadan bisa dibilang berhasil. Pasar Ramadan juga dihadirkan. Menyediakan aneka jenis kebutuhan yang banyak dicari di bulan suci ini. Siapapun dapat mengunjunginya mulai pukul 16.00 hingga 21.00 WIB. Waktu magrib, isya, atau salat teraweh, juga bisa dilakukan di Masjid Ussisa Alat Taqwa yang berada di dekatnya. Sekretaris Kampung Ramadan Remaja Islam Ussisa Alat Taqwa (Riswa) Bodesari, Siti Mahiroh menuturkan, Kampoeng Ramadan setiap harinya diisi dengan berbagai kegiatan. Hal itu menjadikan warga tidak jenuh apabila sekadar hanya untuk duduk-duduk saja. Selain buka bersama, pentas seni juga dilakukan setiap Jumat dan Sabtu sore. Musik angklung seperti yang kemarin terlihat, semakin menambah ‘keasyikan’ suasana. Memang berkonsep Islami, lomba-lomba Islami untuk pendidikan setingkat Taman Kanak-kanak (TK), turut dihelat. “Jadi, selain tujuan untuk meramaikan masjid agar orang datang ke masjid, kita juga ingin meningkatkan potensi anak-anak sekitar melalui lomba Islami. Kampung Ramadan baru diadakan tahun ini dan akan diadakan setiap tahun,” ujar Siti Mahiroh kepada Radar Cirebon, (13/5). Perempuan berkerudung itu menyampaikan, awal mula berdirinya Kampoeng Ramadan, terinspirasi dari Masjid Jogokariyan, Kota Yogyakarta (DIY). Di sana, peserta buka bersama bisa mencapai 3.000 orang. Melihat itu, pemuda Bodesari pun tertarik. “Bedanya, kalau di Kampung Ramadan Bodesari, kita modifikasi biar lebih menarik dan ke kampung-kampungan. Kalau di sana (Masjid Jogokariyan) seperti pasar malam. Makannya, kayak ada gubug-gubugan kita juga bikin sendiri,” pungkasnya. Kampung Ramadan merupakan kerja sama antara Riswa Bodesari dengan BUMDes Mekar Sari Jaya. Pemerintah desa mendukung penuh kegiatan tersebut. Ketua Umum Riswa, Asep juga berharap serupa. Dengan mengunjungi Kampung Ramadan, masyarakat diharapkan dapat mengunjungi masjid di dekatnya untuk beribadah. “Semoga setiap kegiatan dan agenda yang dilakukan di sini (kampung Ramadan), lebih banyak baiknya. Salah satunya untuk tidak melupakan kewajiban menunaikan ibadah,” katanya. (*)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: