Dishub Panggil Pengusaha Kuliner, Kemacetan Parkir di Jalur Pantura Kembali Disorot

Dishub Panggil Pengusaha Kuliner, Kemacetan Parkir di Jalur Pantura Kembali Disorot

CIREBON - Persoalan parkir tak pernah tuntas dibahas. Utamanya di jalur Pantura Plered, Weru dan Tengahtani. Pasalnya, penyediaan lahan parkir pelaku usaha terbatas. Pembahasan rapat pun kembali digelar Dinas Perhubungan Kabupaten Cirebon. Hari ini (14/5), seluruh pengusaha kuliner dan pedagang lainnya di jalur pantura tersebut dipanggil Dinas Perhubungan. Tujuannya, menjamin ketertiban, keamanan, keselamatan dan kelancaran lalu lintas dalam persiapan angkutan Lebaran 2019. \"Kita akan gelar rapat koordinasi dengan pengusaha kuliner, batik dan pedagang lainnya di kantor Dishub besok (hari ini, red) jam 09.00 pagi,\" ujar Kepala Dinas Perhubungan Kabupaten Cirebon Drs Abraham Mohamad MSi kepada Radar Cirebon, kemarin, (13/5). Menurutnya, untuk menertibkan arus lalu lintas yang semrawut di jalur Pantura Tengahtani, Weru, Plered serta Plumbon, bekerja sama dengan kepolisian karena dilatarbelakangi jalan tersebut merupakan jalur nasional. \"Kita juga akan koordinasi dengan pihak Balai Dinas Perhubungan Provinsi Jawa Barat,\" katanya. Adapun langkah-langkah yang akan diajukan Dishub, kata Abraham, menyurati adanya pertemuan dengan pengusaha kuliner, pedagang dan seluruh pengusaha dari Kedawung sampai Plumbon. Harapannya, agar memberikan partisipasi peran serta untuk kelancaran lalu lintas. Minimal, ketika H-7. Sebab, H-7 mulai banyak pemudik yang melintas. Untuk meminimalisasi terjadinya kemacetan di jalur tersebut, pelaku usaha seharusnya menyediakan tempat parkir sendiri. Supaya tidak mengganggu jalan. \"Lahan parkir kita bisa lihat terbatas. Bahkan, ada yang tidak punya lahan parkir. Memang secara normatif SOP-nya untuk parkir di sekitar Pasar Batik atau Terminal Weru,\" ucapnya. Dia menambahkan, upaya untuk preventif sudah dilakukan dengan pemasangan barier, tolo-tolo dan rambu. (sam)  

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: