Jelang Mudik, Polres Cirebon Kota Antisipasi Lalin di Dalam dan Luar Kota

Jelang Mudik, Polres Cirebon Kota Antisipasi Lalin di Dalam dan Luar Kota

CIREBON– Kepadatan di sejumlah ruas jalan diperkirakan mengalami peningkatan di pekan kedua dan ketiga Ramadan. Di mana terjadi puncak aktivitas masyarakat berbelanja dan arus mudik. Untuk sementara ini, Polres Cirebon Kota belum menentukan rekayasa lalu lintas yang akan diterapkan. Sementara Dinas Perhubungan (Dishub) tengah merencanakan penutupan sebagian Jl RA Kartini bila kepadatan tidak bisa ditoleransi. Kepala Satuan Lalu Lintas Polres Cirebon Kota AKP Dr M Tony G SE MSi sendiri belum bersedia membuka rekayasa lalu lintas yang akan diterapkan. \"Kami masih nunggu latpraops sebelum ops ketupat,\" tuturnya kepada Radar Cirebon. Kendati demikian, dapat diprediksi aktivitas masyarakat bakal mengalami peningkatan di H-10 Idul Fitri. Mengingat libur lebaran tahun ini lebih panjang dari biasanya. Diprediksi pula arus mudik akan lebih meningkat di banding tahun sebelumnya. Sementara tahun lalu, rekayasa lalu lintas dimulai sejak H-7 jelang Ramadan dan H+7 usai lebaran. Penutupan beberapa u-turn sepanjang Jl Brigjen Dharsinono (By Pass) bakal kembali dilakukan guna memperlancar alur pemudik. Beberapa posko mudik juga dibantu beberapa petugas yang berjaga guna memantau arus mudik yang biasanya mulai meningkat di H-3 lebaran. Rencananya Rabu (15/5) mendatang sejumah unsur akan membahas persiapan antisipasi lalu lintas mudik dan balik. Termasuk Direktur Lalu Lintas (Dirlantas) , Kabag Binopsnal Ditlantas , kapolres, Kasatlantas, KBO Lantas, dan Kasat Sabhaara akan Rapat Dibkorlantas. Dari kondisi eksiting saat ini, beberapa titik kepadatan sudah dapat diprediksi. Bahkan ada lokasi baru yang perlu menjadi perhatian yakni Jl KS Tubun dan persimpangan Jl RA Kartini. Penempatan pedagang kaki lima (PKL) takjil di Jl KS Tubun menghadirkan titik kemacetan baru. Kendati demikian, opsi ini jadi pilihan paling rasional mengingat seringkali terjadi polemik untuk pemindahan pedagang dadakan tersebut dari trotoar Masjid Raya At Taqwa. Kepadatan lalu lintas ini diprediksi bakal mencapai puncaknya mendekati hari raya Idul Fitri. Dishub berencana memberlakukan rekayasa lalu lintas di dalam kota. Rencananya, akan diberlakukan penutupan jalur seperti yang biasa diterapkan saat salat Jumat. Kepala Bidang Lalu Lintas Dishub Kota Cirebon Gunawan ATD mengatakan, rekayasa lalu lintas itu bersifat situasional. \"Kalau padat di jam puncak, kita tutup,\" ujarnya, belum lama ini. Sepanjang Ramadan-Idul Fitri, diprediksi ada 23 titik kemacetan di dalam kota. Di pusat kota dan kawasan perbelanjaan, ada beberapa ruas jalan yang menjadi fokus dishub untuk penanganan lalu lintas yakni, Jl KS Tubun-Jl RA Kartini (Simpang At Taqwa), persimpangan Gunungsari, Pusat Grosir Cirebon (PGC), Jl Pekiringan dan Pasar Kanoman. Kawasan PGC dan Jl Siliwangi-Karanggetas juga menjadi salah satu titik kepadatan, terutama saat masyarakat mulai beraktivitas belanja kebutuhan Idul Fitri. Sementara kawasan Masjid At Taqwa kepadatannya hanya terjadi di sore hari. Terutama menjelang jam berbuka puasa. “Memang kepadatan ini karena pedagang takjil ditempatkan di Jl KS Tubun,” katanya. Terkait rekayasa lalu lintas yang diterapkan, Dishub akan memberlakukan penutupan seperti saat Salat Jumat. Gambarannya, kendaraan dari Jl RA Kartini tidak bisa langsung menuju Jl Siliwangi, tetapi harus belok kiri ke Jl Tanda Barat atau Jl KS Tubun. Lalu lintas dari Jl Siliwangi (Karanggetas) tidak bisa belok kiri ke Jl RA Kartini, hanya bisa lurus ke Jl Siliwangi (Balaikota) atau belok kanan ke Jl Veteran. Sebaliknya dari Jl Siliwangi (Balaikota) tidak bisa belok kanan ke Jl RA Kartini, hanya bisa lurus ke arah Pasar Pagi atau belok kiri ke Jl Veteran. Untuk pemberlakuannya, Gunawan mengaku akan berkoordinasi dengan Satuan Lalu Lintas Polres Cirebon Kota. Pengondisian lalu lintas ini hanya berlaku saat situasi kepadatan mencapai puncaknya. Di tempat terpisah, Kepala Bidang Pengendalian, Operasi dan Keselamatan Roni Priyatna telah menyiagakan 30 petugas yang disebar di lokasi rawan kemacetan. Penempatan petugas ini, memprioritaskan lokasi yang menjadi destinasi masyarakat dan kawasan perbelanjaan. Seperti diketahui, penempatan PKL di Jl KS Tubun merupakan pilihan Dinas Perdagangan Koperasi Usaha Kecil dan Menengah (Disdagkop-UKM). Kepala Bidang Koperasi dan UMKM, Saefudin Jupri mengatakan, Jl RA Kartini dan Jl Siliwangi sudah menjadi kawasan tertib lalu lintas (KTL). Sehingga tidak ada toleransi untuk pedagang takjil dadakan sekalipun. Untuk pedagang takjil yang biasa menggunakan pelataran Alun-alun Kejaksan, direlokasi ke Jl M Toha. Dari pantauan Radar Cirebon, situasi lalu lintas di Jl M Toha sendiri relatif ramai lancar meski ada kehadiran pedagang. Titik kepadatan lainnya juga terlihat di pusat keramaian dan kawasan pendidikan seperti Jl Perjuangan, dan persimpangan Jl Siliwangi-Jl Sukalila kea rah Jl Karanggetas. Pertemuan arus dari Jl Sukalila Utara ke arah Jl Sukalila Selatan kerap terjadi antrean karena adanya persinggungan dengan kendaraan dari Jl Siliwangi. (apr)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: