Cirebon Power Targetkan 50 Persen Tenaga Kerja Lokal

Cirebon Power Targetkan 50 Persen Tenaga Kerja Lokal

CIREBON - Cirebon Power berkomitmen mengoptimalkan potensi tenaga kerja local. Targetnya, menyerap warga Cirebon hingga 50 persen dari keseluruhan tenaga kerja dalam proyek pembangunan PLTU Cirebon Power unit 2. Komitmen tersebut ditandai dengan penandatanganan kesepakatan, antara Cirebon Power, Hyundai Engineering & Construction (HDEC) dan Komite Rekruitmen Tenaga Kerja ASPAM (Astanajapura, Pangenan dan Mundu), Rabu (15/5). Dengan adanya kesepakatan tersebut, nantinya rekruitmen tenaga kerja akan dikoordinasikan melalui komite rekruitmen yang mewakili sembilan desa di sekitar pembangkit.  Komite yang akan bekerja independen ini telah mulai dibentuk sejak beberapa waktu lalu,  dikelola perwakilan desa setempat. Wakil Presiden Direktur Cirebon Power, Joseph  Pangalila, kesepakatan ini adalah inisiatif Cirebon Power dengan menggandeng muspika 3 kecamatan, serta tokoh dan perwakilan masyarakat. Komite ini diharapkan dapat menyerap aspirasi warga, dan memanfaatkan secara maksimal potensi SDM masyarakat setempat. Joseph juga menekankan agar komite rekruitmen harus bekerja transparan dan adil. \"Semoga tidak ada keluhan dalam proses rekruitmen, jangan ada KKN dan lainnya. Hanya potensi terbaik dan kompeten yang didorong untuk bekerja,\" ujar Joseph. Joseph juga menambahkan bahwa Cirebon Power akan meminta seluruh perusahaan kontraktor dan subkontraktor di proyek pembangkit berkapasitas 1000 MW itu untuk memprioritaskan sumber daya lokal. Ia memrediksi, pada saat puncak pengerjaan proyek akan membutuhkan tenaga kerja hingga 4.000 orang. \"Kalau semua bekerja sama dengan baik, semoga kita bisa mencapai komposisi 50 persen, yang berarti sekitar 2.000 tenaga kerja dari Cirebon,\" kata Joseph. Apalagi, Joseph memandang, bahwa warga sekitar sudah memiliki pengalaman, pada proses pembangunan PLTU sebelumnya. Jika pada PLTU sebelumnya bisa merekrut sekitar 1.600 tenaga kerja lokal, maka dalam pembangunan PLTU unit 2 diharapkan jumlah tenaga kerja lokal bisa bertambah. Lee Yun Seok, Project Director Hyundai Engineering & Construction (HDEC), siap menampung sebanyak-banyaknya tenaga kerja lokal. Namun tentunya, tenaga kerja tersebut akan dilihat sesuai kebutuhan proyek. Selain siap merekrut tenaga kerja lokal, Lee juga menyampaikan, pihaknya mendirikan pusat pelatihan untuk meningkatkan skill tenaga kerja lokal. Sehingga nantinya diharapkan, para pekerja lokal bisa lebih banyak yang terserap. \"Jumlahnya berapa yang akan kita serap, kita belum bisa hitung. Tapi sebanyak-banyaknya,\" katanya. Lee juga mengungkapkan, cukup banyak posisi yang bisa diisi tenaga kerja lokal sesuai perkembangan proyek saat ini. Misalnya welder, fitter, helper dan lainnya. Ketua Komite Reruitmen Tenaga Kerja ASPAM (Astanajapura, Pangenan dan Mundu), Setiawan Bayu Nugroho, mengapresiasi  penandatanganan kesepakatan ini. Menurutnya, pembentukan komite ini sudah mulai digagas dan didiskusikan beberapa waktu lalu. \"Alhamdulillah, hari ini sudah ada penandatanganan kesepakatannya,\" ujarnya. Bayu optimis, pembentukan komite yang mewakili sembilan desa ini, bisa mengoptimalkan perekrutan tenaga kerja dari lokal. Ia juga memastikan, tidak ada orang luar yang terlibat dalam komite di setiap desanya. \"Komite ini hanya diisi perwakilan dari lembaga di desanya, dan ditunjuk resmi oleh Kuwu,\" ujarnya. Bayu juga berharap, dengan adanya komite dan kesepakatan ini, tidak ada lagi calo-calo tenaga kerja yang merugikan masyarakat. Ia memastikan, bahwa proses rekruitmen yang dilakukan komite tenaga kerja, semuanya tidak dipungut biaya. \"Kalau orang lain (calo), mungkin ada biayanya. Tapi kalau dari komite tenaga kerja, semuanya gratis,\" tegasnya. Saat ini perkembangan proyek pembangkit berteknologi ultra super critical itu telah mencapai 47 persen secara keseluruhan. Rencananya akan mulai beroperasi pada Februari 2022. (rls)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: