Waspada Takjil Mengandung Zat Berbahaya Bisa Mengakibatkan Kanker

Waspada Takjil Mengandung Zat Berbahaya Bisa Mengakibatkan Kanker

CIREBON - Selain pada buah, sayur dan makanan olahan lainnya, Dinas Ketahanan Pangan (DKP) Kabupaten Cirebon baru saja menemukan jajanan takjil yang dijajakan di seputaran jalan Taman Sumber dan sekitarnya, positif mengandung rhodamin B. Kepada Radar Cirebon, Kepala DKP Kabupaten Cirebon, H Muhidin SP MM menuturkan, dari puluhan sample takjil yang diambil pada Rabu sore kemarin, empat di antaranya, yakni ondal-andil, uler-uler, bubur mutiara dan bubur sagu atau bubur pacar, positif mengandung bahan pewarna tekstil jenis rhodamin B. \"Bahan berbahaya bagi kesehatan tersebut salah satunya ditemukan pada biji sagu mutiara warna merah muda, yang banyak dijadikan pelengkap es campur, ondal-andil, uler-uler,\" ungkap Muhidin kepada Radar Cirebon, Rabu (15/5). Pihaknya mengaku, mengambil sample secara acak dari pedagang takjil. Makanan yang diambil samplenya tersebut, dicurigai mengandung zat berbahaya. Seperti pengawet makanan maupun pewarna kimia. \"Kita lakukan sample acak. Selain di Hutan Kota atau Taman Sumber, kita akan sisir di tempat lain juga,\" kata Muhidin. Dia mengatakan, bahan kimia tersebut apabila dikonsumsi, dampaknya sangat berbahaya bagi kesehatan tubuh. Di dalam tubuh, bahan kimia tersebut bersifat karsinogen, zat yang menyebabkan penyakit kanker. “Rhodamin B sangat berbahaya bagi tubuh manusia. Karena menyebabkan kanker. Jadi, kami berupaya memberikan rasa aman kepada masyarakat. Sebetulnya, ciri-cirinya gampang dilihat. Kalau warnanya kelihatan terang menyala atau mencolok itu patut waspada. Dan apabila jajanan tersebut menggunakan pewarna makanan atau pewarna alami, warnanya akan lebih pias,” tegas Muhidin. Dia mengungkapkan, takjil yang mengandung rhodamin B tersebut langsung diberitahukan kepada pedagang yang menjual makanan tersebut. “Kami beritahukan hasil pemeriksaan tersebut langsung kepada penjualnya. Kami juga minta agar jajanan tersebut ditarik. Kepada instansi terkait seperti Dinas Kesehatan, Dinas Perdagangan dan Perindustrian turut serta untuk sama-sama waspada. Masyarakat juga diimbau waspada,\" tukas Muhidin. (via)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: