Kasus Stunting Tinggi, Pemkab Gandeng Milenial

Kasus Stunting Tinggi, Pemkab Gandeng Milenial

MAJALENGKA – Kabupaten Majalengka menghadapi persoalan serius dalam penangan kasus stunting. Sebab, dari hasil inventarisasi data bahwa di wilayah Kota Angin ini terdapat ribuan kasus warga yang menderita kasus stunting, atau tumbuh kerdil. Pemkab Majalengka terus mencari cara untuk menekan angka stunting ini di kemudian hari. Bupati Majalengka Dr H Karna Sobahi MMPd menjelaskan, data yang ada menunjukkan bahwa masyarakat penderita kasus stunting ada 1.800-an orang. Dengan angka tersebut menjadikan Majalengka masuk dalam empat besar daerah penderita stunting se-Jawa Barat, dan untuk skala nasional masuk dalam kategori 60 besar. Para penderita stunting tersebut tersebar di beberapa Kecamatan seperti Palasah, Ligung, Bantarujeg, Cikijing, Talaga, Jatiwangi, Lemahsugih, Jatitujuh, dan Kadipaten. “Saya perintahkan kepada para camat untuk mencurahkan perhatian khusus terhadap kasus stunting di daerahnya, juga langkah pencegahanya ke depan,” ujar nupati, kemarin (16/5). Sebab menurutnya, dari hasil kajian keilmuan kesehatan didapat fakta bahwa kasus stuting atau tumbuh kerdil bukan merupakan faktor turunan, bukan bawaan lahir dan juga bukan faktor gen. Munculnya kasus stunting itu murni disebabkan faktor pola gizi makanan, dan pola hidup di lingkungan keluarganya saat membesarkan anak. Menekan munculnya kasus stunting di kemudian hari, salah satu langkah yang diupayakan pemkab adalah menggandeng lintas sektoral. Misalnya Dinas Kesehatan menggandeng kementerian agama, agar memberikan pengarahan menjaga pola kesehatan dan gizi anak kepada calon pasutri yang hendak mendaftar bimbingan pra nikah. Pihaknya juga mengapresiasi upaya pemerintah pusat melalui kementerian kominfo yang memberikan penyuluhan generasi bersih dan sehat (Genbest) bertemakan dalam rangka penurunan prevalansi stunting 2019. Penyuluhan ini diberikan kepada ratusan siswa, mahasiswa, generasi milenial, sebagai bekal dalam membina rumah tangga kelak agar menjaga pola kesehatan dan gizi. Sementara itu, Kementerian Komindo melalui Direktorat informasi dan komunikasi pembangunan manusia dan kebudayaan sebagai penyelenggara pelatihan tersebut menyebutkan jika di Kabupaten Majalengka selain digelar penyuluhan lewat seminar ini, juga dilakukan yang lebih intens ke 10 desa diantaranya Cisambeng, Karamat, Majasari, Saindanghurip, Kertahayu, Sutawangi, Kepuh, dan Liangjulang. “Genbest ini merupakan inisiatif Ditjen IKP untuk menciptakan generasi Indonesiayang bersih dan sehat, sertabebas stunting. Genbest ingin mendorong masyarakat, khususnya generasi muda agar menerapkan pola hidup bersih dan sehat sehari-hari,” kata Direktur IKP PMK Kemenkominfo. (bae)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: