Kejar “Double Winners”
LONDON - Istilah \"bola itu bundar\" terjadi dalam final Piala FA di Stadion Wembley, kemarin. Wigan Athletic yang baru menapak final pertama membuat kejutan besar dengan mengalahkan Manchester City 1-0. Gol sundulan pemain pengganti Ben Watson di menit pertama masa injury memastikan gelar pertama The Latics -sebutan Wigan- sejak berdiri 81 tahun silam. Atas capaiannya itu, Wigan berarti akan lolos langsung ke fase grup Europa League musim depan. Tetapi, prestasi itu akan menjadi ironi seandainya Wigan terdegradasi dari Premier League musim ini. Tim asuhan Roberto Martinez tersebut memang favorit menemani QPR dan Reading seiring kini menempati peringkat ke-18. Bagi Martinez, survive di Premier League diibaratkannya seperti memburu gelar kedua. \"Saya percaya kami akan meraih double winners musim ini. Kami ingin berada di Eropa musim depan sebagai klub Premier League,\" ucap pelatih berkebangsaan Spanyol itu seperti dilansir BBC. Gelar Piala FA memang diyakini bakal memberi extra effort bagi para pemain Wigan untuk berjuang mati-matian di liga. Seperti yang diungkapkan pahlawan kemenangan The Latics, Watson. Sebagai catatan, sebelum final kemarin, Watson baru bermain sekali pascapulih dari cedera patah tulang lutut sejak November tahun lalu. Gelandang 27 tahun itu bahkan sempat divonis tak lagi bisa tampil di sisa musim ini. \"Trofi ini memiliki banyak arti bagi kami dan saya pribadi. Mencetak gol di final seperti mimpi bagi saya,\" tutur Watson yang membela Wigan sejak 2009 itu. Sekalipun mencetak gol penentu kemenangan, predikat man of the match dimiliki winger Wigan Callum McManaman. \"Semua pemain bermain hebat, termasuk kiper kami (Joel Robles, red),\" jelas Martinez. Robles di luar dugaan menyisihkan kiper Oman Ali Al Habsi sebagai starter. Sedangkan dari City, pelatih Roberto Mancini memutuskan untuk memainkan kiper utama Joe Hart. Padahal, sebelumnya, Mancini mengatakan akan tetap memberi kepercayaan kepada kiper kedua Costel Pantilimon yang selalu dipercaya di setiap laga Piala FA musim ini. \"Para pemain telah melakukan pekerjaan bagus sepanjang pertandingan dengan Wigan. Mereka hanya memiliki satu peluang (yang berbuah gol). Tapi, kami sangat tidak beruntung dalam memanfaatkan peluang maupun ketika kehilangan pemain di menit krusial (Pablo Zabaleta menerima kartu merah pada menit ke-84, red),\" papar Mancini kepada Manchester Evening News. (dns)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: