Waspada Pencurian Oli Bekas

Waspada Pencurian Oli Bekas

MAJALENGKA - Para pemilik bengkel sepeda motor harus lebih waspada dalam menjaga barangnya. Sebab tidak hanya onderdil atau sparepart kendaraan yang menjadi sasaran aksi pencurian. Baru-baru ini sebuah bengkel sepeda motor tepatnya di Desa Panjalin Lor Kecamatan Sumberjaya disatroni pencuri. Bukan sparepart atau onderdil yang raib digondol, melainkan puluhan liter oli bekas. Aksi tersebut dialami Bengkel AR motor, Selasa (21/5) pagi. Pemilik bengkel, Adi mengaku kaget karena dua jeriken berisi oli bekas sudah kosong. \"Kebetulan kalau bulan puasa ini saya buka bengkel sekitar jam 10.00. Pas saya liat ternyata kondisi jeriken yang ada disamping sudah berantakan. Pas saya cek ternyata jeriken sudah kosong,\" terang Adi. Adi mengaku tidak habis pikir kalau keberadaan oli bekas menjadi sasaran aksi pencurian. Oli bekas jika dijual ke pabrik genting maupun pemotong kayu memang masih memiliki nilai jual. Satu liter dihargai Rp2.500. Sementara dua jeriken miliknya itu berisi lebih dari 40 liter. \"Ada dua jeriken. Satu jeriken yang full itu berisi 25 liter. Sementara satunya kurang 10 liter lagi. Ya sekitar 40 literan. Emang tidak seberapa sih, tapi lumayan buat nambah-nambah penghasilan. Karena bisa dijual ke pabrik genting dan kayu. Kadang ada tukang yang biasa motong kayu beli oli bekasnya,\" ujarnya. Adi mengaku pernah diingatkan oleh para pemilik bengkel sepeda motor lain yang mengalami nasib serupa agar lebih berhati-hati dalam menyimpan barang onderdil atau sparepart hingga oli bekas. Pasalnya kasus yang sama juga pernah terjadi beberapa bulan lalu tepatnya di daerah Rajagaluh-Sindangwangi. \"Dulu pernah kejadian di wilayah Lengkong Wetan Sindangwangi hingga Rajagaluh. Pemilik bengkel kehilangan lebih dari dua drum oli bekas. Aksi tersebut juga sampai terekam CCTV. Para pencuri itu mengangkut hasilnya menggunakan armada pick up,\" terangnya. Lain halnya dengan Adi, pemilik bengkel motor yang berlokasi di Jl Cirebon-Bandung tepatnya di desa Parapatan kecamatan Sumberjaya, Andi Siswanto mengaku sudah mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan. Dia menyimpan oli bekas di tempat yang lebih aman. \"Kelihatannya sih sepele, tapi lumayan kalau dikalikan dengan jumlah literan yang banyak maka nilainya besar. Makanya saya antisipasi dengan menyimpannya di dalam pagar. Peristiwa ini jelas harus diantisipasi kedepannya jangan sampai terulang lagi,\" imbuhnya. (ono)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: