Parkir Ganda Penyebab Kemacetan Lalu Lintas

Parkir Ganda Penyebab Kemacetan Lalu Lintas

CIREBON–Mendekati pekan ketiga Ramadan, sejumlah ruas jalan mengalami peningkatan kepadatan volume kendaraan. Lalu lintas pun tersendat karena aktivitas masyarakat yang dilakukan di badan jalan, juga parkir ganda. Dari pantauan Radar Cirebon, kepadatan lalu lintas di pusat kota diantaranya terjadi di persimpangan Jl Siliwangi-Jl RA Kartini. Ini merupakan imbas dari aktivitas masyarakat di sepanjang pertokoan Jl Siliwangi-Jl Karanggetas. Di Jl Pasuketan-Jl Pekalipan, lalu lintas juga kerap tersendat karena banyaknya kendaraan yang parkir di bahu jalan. Seringkali dijumpai juru parkir menerapkan parkir ganda. Salah satu petugas parkir di Jl Karanggetas, Hasan mengaku kesulitan mengatur kendaraan, karena mereka tidak mau jauh parkir dari toko yang dituju. Diprediksi, kepadatan ini masih akan terus terjadi dalam beberapa hari ke depan. “Dekat-dekat lebaran pasti nambah padat,” katanya kepada Radar Cirebon. Kepadatan kendaraan pengunjung pusat perbelanjaan biasanya mulai terlihat sekitar pukul 11.00 WIB. Rata-rata pengendara menghabiskan waktu untuk parkir paling sedikit 2 hingga 3 jam. Ada juga yang nyaris setengah hari. Mulai parkir pukul 10.00, baru beranjak sore hari. “Ini mobil-mobil yang belanja,” tuturnya. Dengan banyaknya pengendara yang parkir di bahu jalan, biasanya para petugas parkir akan memprioritaskan kendaraan roda dua daripada kendaraan roda empat. Hal ini agar parkir tetap kondusif. Namun beberapa pengendara mobil justru enggan mengikuti saran dari petugas parkir untuk memarkirkan kendaraan di kantong parkir yang tersedia. \"Mereka kepinginnya dekat. Bilangnya sebentar,” ucap dia. Berbeda dengan Jl Karanggetas, parkir badan jalan di Jl Pekiringan justru terbilang sepi saat mendekati lebaran. Salah satu petugas parkir menuturkan, sejak memasuki bulan Ramadan kendaraan yang datang justru semakin berkurang. Hal ini dikarenakan kecenderungan masyarakat untuk membeli baju di pusat perbelanjaan. \"Hari ini saja yang parkir banyaknya karyawan bukan pengunjung,\" jelasnya. Meski begitu beberapa pengendara kendaraan roda empat juga ada yang menyempatkan berbelanja di kawasan Pekiringan. Biasanya mereka memberli beberapa bahan perabotan jelang Ramadan, namun jumlahnya bisa dihitung jari. Berbeda dengan aktivitas berbelanja, di sore hari penyebab kepadatan lalu lintas adalah kehadiran pedagang takjil yang menggunakan badan jalan. Penumpukan kendaraan kerap terjadi karena pengendara banyak yang berhenti untuk membeli jajanan. Seperti di Jl KS Tubun, di mana setiap sore kerap dilakukan penutupan karena kepadatannya memuncak. Kepala Seksi Rekayasa Lalu Lintas Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Cirebon, Asep Sudrajat menuturkan, di sore hari sejak pukul 16.00 WIB volume kendaraan biasanya meningkat 10 persen. Diprediksi kenaikan volume kendaraan akan meningkat di akhir pekan ini mencapai 20 persen. \"Berbarengan dengan dibagikannya THR di hari Jumat, jadi akhir pekan ini diprediksi akan meningkat,\" katanya. Peningkatan arus kendaraan diprediksi masih akan terjadi di titik-titik pusat perbelanjaan di Kota Cirebon, seperti di Jalan Cipto Mangunkusumo dan Karanggetas (PGC-Asia) serta Kanggraksan. Bahkan diprediksi sejak pukul 14.00 WIB mobilitas sudah memadati kawasan perbelanjaan. Menyikapi hal ini dishub dan pihak kepolisian akan melakukan pemantauan secara berkala. rekayasa lalu lintas pun telah disiapkan. Pengalihan arus atau penutupan atus akan dilakukan jika kendaraan sudah benar-benar tak bisa jalan. \"Petugas nanti akan turun, rekayasa akan dilakukan fleksibel, penutupan pun akan dilakukan sebagai pilihan terakhir kalau kendaraan sudah tidak bisa bergerak sama sekali,\" ungkapnya. (apr)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: