Tol Satu Arah,Jalur Pantura Kena Dampaknya

Tol Satu Arah,Jalur Pantura Kena Dampaknya

CIREBON-Pekan ketiga dan keempat Ramadan, diperkirakan menjadi puncak kepadatan arus lalu lintas baik di luar dan dalam kota. Untuk jalur pantura Kota Cirebon, diprediksi mulai dipadati pemudik dari arah Jakarta ke Jawa Tengah. Sementara di dalam kota juga ada peningkatan volume kendaraan karena aktivitas belanja. Kepala Seksi Rekayasa Lalu Lintas Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Cirebon Asep Sudrajat S Sos menuturkan, kepadatan arus lalu lintas memang biasa terjadi menjelang libur lebaran. Sebagai kota yang dipenuhi dengan pusat perbelanjaan, pengunjung tidak hanya dari wilayah Kota Cirebon, tetapi juga dari daerah sekitar. Selain itu, aktivitas perdagangan juga akan meningkat seiring pencairan tunjangan hari raya (THR) yang mayoritas dilakukan, Jumat (24/5). “Kemungkinan weekend ini padat. THR sudah cair, jadi orang mulai belanja,” ujarnya. Titik-titik yang menjadi fokus perhatian adalah pusat perbelanjaan seperti Cirebon Super Block (CSB) Mall, Grage Mall, Toserba Yogya, Toserba Asia serta Toserba Surya. Dishub telah menyiapkan  rekayasa lalu lintas bila lalu lintas kendaraan terkunci. \"Petugas nanti akan turun, pengalihan atau penutupan mulai dilakukan. Tetapi sifatnya tentatif,” ungkapnya. Sementara itu, penyebab kemacetan sendiri selain karena banyaknya kendaraan yang memadati Cirebon, juga karena banyaknya parkir bahu jalan. Seperti di Jl Karanggetas, Jl Pasuketan, Jl Pekiringan. Untuk itu pihaknya mengimbau kepada masyarakat untuk bisa memanfaatkan kantung-kantung parkir yang ada. \"Sebenarnya banyak kantung parkir, tapi masyarakat pengennya parkir dekat toko,” tuturnya. Polres Cirebon Kota juga sudah menyiapkan berbagai skema rekayasa lalu lintas jelang pelaksanaan arus mudik. Kota Cirebon diprediksi menjadi salah satu titik kepadatan arus lalu lintas, terutama dari arah Jakarta ke Jawa Tengah. Kapolres Cirebon Kota AKBP Roland Ronaldy mengatakan, dalam arus mudik tahun 2019, terdapat rencana penerapan jalur satu arah atau one way di jalan tol dari arah Jakarta menuju Jawa Tengah. Sehingga beberapa ruas jalan, seperti Jl Dr Wahidin Sudirohusodo-Jl Dr Cipto Mangunkusumo dan Jalan Tuparev, diperkirakan akan terjadi penumpukan kendaraan.  \"Di jalan-jalan itu akan dilakukan rekayasa lalu lintas. Kita coba menutup beberapa persimpangan,\" ujar Roland usai Rapat Koordinasi Lintas Sektor Dalam Rangka Persiapan Operasi Ketupat Lodaya, di Hotel Apita Cirebon, beberapa waktu lalu. Roland menuturkan, penerapan one way di Jalan tol Jakarta-Jawa Tengah secara langsung memengaruhi arus lalu lintas di jalur pantura. Sebab dari arah Jawa Tengah, seluruh kendaraan akan diarahkan menggunakan Jalur Pantura. Tetapi dampak ini tidak berlangsung 24 jam, karena ada jadwal-jadwal pemberlakuannya. Dijelaskan Roland, pada Jl Dr Wahidin Sudirohusodo dan Jl Dr Cipto Mangunkusumo juga dimungkinkan menjadi satu arah untuk menghindari pertemuan kendaraan di persimpangan. Sedangkan rambu u-turn akan dibuka dan ditutup secara situasional. \"Yang sudah pasti rekayasa di Jalan Tuparev. Di situ nanti semua kendaraan tidak langsung ke Kedawung tetapi berputar dulu lewat Jalan Brigjen Dharsono,\" jelas mantan penyidik KPK itu. Operasi Ketupat Lodaya, diuraikan Roland akan berlangsung selama 13 hari, dari 29 Mei hingga 10 Juni 2019. Ia berharap, seluruh stake holder dapat turut mempersiapkan diri menghadapi hajat besar rutin tahunan tersebut. (awr/day)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: