Polisi Bidik Penimbun Sembako, Kapolres Ciko Sidak Tiga Pasar

Polisi Bidik Penimbun Sembako, Kapolres Ciko Sidak Tiga Pasar

CIREBON-Mendekati Hari Raya Idul Fitri, Polres Cirebon Kota menggelar inspeksi mendadak (sidak) di tiga pasar di Kota Cirebon, Jumat (24/5) pagi. Yakni, Pasar Pagi di Jalan Siliwangi, Pasar Jagasatru dan Pasar Kanoman. Sidak yang dipimpin Kapolres Cirebon Kota AKBP Roland Ronaldy bertujuan untuk mengetahui secara langsung kondisi harga sejumlah kebutuhan pokok. Dari hasil sidak, harga sejumlah kebutuhan pokok mengalami kenaikan seperti telur dan daging ayam. Sedangkan kebutuhan pokok lainnya seperti beras, daging sapi dan bumbu dapur cenderung stabil bahkan beberapa diantaranya mengalami penurunan harga. Di Pasar Pagi dan Pasar Jagasatru, harga telur saat ini berada di kisaran harga Rp23 ribu perkilogram, naik Rp1.000 dari sebelumnya. Kenaikan harga telur diakui pedagang terjadi sejak dua pekan lalu. Kebutuhan pangan lainnya yang mengalami kenaikan adalah daging ayam yang saat ini dijual Rp34 ribu perkilogram. “Naik Rp2 ribu, karena kemarin Rp32 ribu. Kemarinnya lagi masih Rp30 ribu. Jadi naiknya Rp2 ribu setiap hari,” ujar Tini, salah satu pedagang daging ayam di Pasar Pagi. Ia memperkirakan kenaikan daging ayam akan terus terjadi seiring semakin dekatnya momen Hari Raya Idul Fitri. Kondisi ini membuat pedagang mengeluh karena daya beli masyarakat mengalami penurunan sekitar 20 persen. “Kayaknya kalau sudah mau hari raya bisa sampai Rp38 ribu atau Rp40 ribu perkilo,” ucap Umar, pedagang daging ayam di Pasar Jagasatru. Meski sejumlah kebutuhan pokok mengalami kenaikan, namun sebagian lainnya masih cenderung stabil bahkan mengalami penurunan. Seperti halnya beras, saat ini harga beras kualitas biasa masih bertahan di harga Rp9.500 perkilogram, beras kualitas sedang Rp10.500 dan beras super Rp12.000 perkilogram. “Kalau daging sapi masih normal, Rp120 ribu stabil dari dulu. Kalau mau Idul Fitri pasti naik, karena peminat lebih banyak,” ujar salah satu pedagang daging sapi di Pasar Jagasatru. Hal yang sama juga terjadi pada bumbu dapur, bawang putih yang diperkirakan akaan mengalami lonjakan harga, justru turun di harga Rp35 ribu dari sebelumnya Rp50 ribu perkilogram. Begitu juga bawang merah yang dijual Rp25 ribu perkilogram. “Cabai merah besar Rp24 ribu, kalau cabai rawit hijau Rp24 ribu perkilo,” tutur pedagang lainnya di Pasar Jagasatru. Kapolres Cirebon Kota AKBP Roland Ronaldy menjelaskan, selain memastikan harga stabil jelang Hari Raya Idul Fitri, sidak sembako juga dilakukan sebagai antisipasi upaya penimbunan oleh oknum yang tidak bertanggungjawab. Ia tidak menginginkan adanya pihak yang sengaja memainkan harga dengan memanfaatkan momentum hari raya. “Itu sudah jelas ya, kalau ada orang yang menimbun dan memainkan harga, kita akan lakukan tindakan hukum kepada yang bersangkutan. Kita berkoordinasi dengan dinas terkait juga untuk stabilisasi harga. Mereka sudah melakukan beberapa upaya seperti operasi pasar sesuai kebutuhan,”tutur Roland. Roland mengimbau para pedagang agar tetap menerapkan harga sesuai kondisi pasar. Jika terjadi kelangkaan dan lonjakan harga yang signifikan, para pedagang diharapkan proaktif menyampaikan informasi kepada pihak kepolisian untuk dapat menemukan solusi bersama dinas terkait. “Sehingga kita bisa lakukan tindakan apabila ada orang-orang yang berusaha memainkan harga,” tegasnya. Sementara itu, Kepala Dinas Perdagangan Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (DPUKM) Kota Cirebon Yati Rohayati mengungkapkan, kenaikan harga sejumlah komoditas pangan masih dalam tahap kewajaran. Lonjakan harga signifikan diakui Yati, umumnya terjadi pada H-3 Hari Raya Idul Fitri. “Itu sudah tradisi, biasanya memang tiga hari sebelum hari raya ada lonjakan harga, kita akan pantau. Tetapi yang terpenting ketersediaan barangnya terjaga, sehingga tidak ada kelangkaan dan kendala distribusi serta penimbunan barang. Itu yang kita antisipasi,” tutur Yati. (day)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: