Ekonomi Stagnan, Bank Indonesia Sebut Perlu Jaga Inflasi

Ekonomi Stagnan, Bank Indonesia Sebut Perlu Jaga Inflasi

CIREBON-Pertumbuhan ekonomid dunia saat ini terbilang sedang rendah-rendahnya. Kondisi ekonomi global, juga pertumbuhan yang lebih rendah dari prakiraan, menjadi penyebabnya. Ini juga dirasakan di tingkat daerah. Perilaku menunggu pelaku ekonomi domestik tentunya berdampak pada melambatnya pertumbuhan ekonomi Indonesia. Kepala Kantor Perwakilan bank Indonesia (KPw BI) Cirebon M Abdul Majid Ikram menuturkan pertumbuhan ekonomi tri wulan pertama 2019 melambat menjadi 5,07 persen (yoy) dipengaruhi kontraksi ekspor akibat perlambatan ekonomi global dan dampak perang dagan. Kemudian ada pengaruh penurunan produksi domestik dan kebijakan substitusi impor migas. \"Saat ini ekonomi domestik melambat di tengah daya beli yang masih terjaga,\" katanya. Pertumbuhan ekonomi global yang rendah dan berpengaruh pada pertumbuhan ekonomi Indonesia ini, salah satunya dapat dilihat dari perkembangan ekonomi di Jawa. Perekonomian Jawa pada triwulan I 2019 tercatat tumbuh 5,66 persen (yoy) lebih rendah dibandingkan triwulan sebelumnya. Melambatnya ekonomi Jawa disebabkan oleh melambatnya konsumsi pemerintah, investasi dan ekspor. \"Sementara triwulan II dan III diperkirakan pertumbuhan ekonomi Jawa bergerak sesuai siklusnya,\" jelasnya. Inflasi Jawa pada tri wulan I 2019 sebesar 2,59 persen (yoy), lebih rendah dibandingkan TW IV 2018 (3,24%-yoyo), didorong oleh meredanya tekanan inflasi kelompok volatile food. Implementasi program 4K  (Ketersediaan pasokan, Keterjangkauan harga, Kelancaran distribusi, Komunikasi yang efektif) yang telah dilakukan di seluruh daerah Pulau Jawa menjadi faktor utama penahan pergerakan kelompok ini. Di Cirebon sendiri KPw BI Cirebon dan Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Ciayumajakuning telah menggelar serangkaian stratgi guna menekan inflasi di bulan Ramadan tahun ini. Antara lain dengan mengupdate harga komoditi pangan di aplikasi e-tuku, menggelar OPM, pasar murah komoditas, dan melakukan pertemuan dengan para alim ulama untuk mengedukasi belanja bijak. \"Untuk 23 hingga 24 Mei 2019 ini kami menggelar pasar murah komoditas di Lapangan Masjid Nurul Iman Perumnas Cirebon, diharapkan masyarakat bisa memanfaatkan pasar murah untuk melengkapi kebutuhannya,\" ungkapnya. Sementara itu, sampai dengan April 2019 dibandingkan dengan inflasi Jawa Barat maupun Nasional, inflasi Kota Cirebon tercatat lebih rendah yaitu 2,04 persen (yoy). Pencapaian inflasi ini lebih rendah dari rata- rata inflasi tahunan periode 3 tahun terkahir yang mencapai 3,21 persen (yoy). Secara month to month (mtm), pencapaian April ini lebih tinggi dibandingkan rata- rata Bulan April selama 3 tahun terakhir sebesar 0,06 persen. (apr)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: