Boeing 737 MAX Kembali Terbang, Pilot Cemas

Boeing 737 MAX Kembali Terbang, Pilot Cemas

BRUSSELS – Boeing 737 MAX tengah dipertimbangkan untuk kembali mengudara usai di-grounded secara global. Mengetahui itu, para pilot di kawasan Eropa merasa cemas karena dua tragedi mematikan Lion Air dan Ethiopian Airlines.

Dilansir FIN (radarcirebon.com group), Asosiasi Kokpit Eropa (ECA), yang mewakili lebih dari 38 ribu pilot dari 36 negara Eropa menyatakan bahwa skandal Boeing 737 MAX telah merusak kepercayaan pada otoritas keamanan udara AS.

“Bagi para pilot Eropa, ini sungguh mengganggu bahwa baik FAA dan Boeing mempertimbangkan untuk memulihkan operasional, namun gagal untuk membahas soal banyak pertanyaan menantang yang dipicu oleh filosofi desain (Boeing 737) MAX,” sebut ECA dalam pernyataan resminya, Jumat (24/5).

Presiden ECA, Jon Horne, mendorong Boeing untuk terang-terangan soal desain Boeing 737 MAX, yang mengindikasikan bahwa sistem MCAS disesuaikan demi menghindari agar maskapai-maskapai tidak membayar mahal untuk pelatihan ulang para pilot.

“Boeing pada dasarnya membuat sebuah pesawat untuk memenuhi daftar harapan agar bisa laku terjual memenuhi metrik bahan bakar, biaya dan kinerja yang menarik, dan metrik kinerja, dengan minimum persyaratan pelatihan tambahan pilot,” kata Horne.

“Namun persoalannya adalah tampaknya tidak ada regulator independen yang mengawasi ini secara mendalam dari perspektif keamanan dan meneliti dengan cermat hal yang disebut sebagai filosofi desain yang dipicu oleh prioritas komersial,” sambungnya.

Teknologi yang bermasalah pada Boeing 737 MAX disebutnya berkontribusi pada jatuhnya Ethiopian Airlines ET 302 pada Maret lalu dan Lion Air JT 610 pada Oktober 2018, yang total menewaskan 346 orang.

Otoritas penerbangan global berkumpul di Forth Worth, Texas, AS pada Kamis (23/5) waktu setempat untuk membahas Boeing 737 MAX. Pertemuan ini digelar saat FAA berupaya meraup kembali kepercayaan publik setelah dituduh lamban dalam menyikapi krisis.

FAA akan menyimpulkan, status tiga peninjauan besar yang dilakukan terhadap 737 Max. Mereka juga akan memberikan kabar terbaru proses resertifikasi dan menjelaskan revisi yang Boeing lakukan dalam perangkat lunak dan pelatihan pilot.

Pelaksana Tugas Administrator FAA Dan Elwell mengatakan, para penumpang di Amerika Serikat dan seluruh dunia akan menghormati keputusan FAA untuk mengembalikan 737 MAX. “Mereka akan kembali menggunakan Max dan menerbangkannya lagi,” ujar Elwell.

Diketahui bahwa, FAA menjadi otoritas penerbangan terakhir yang meng-grounded Boeing 737 MAX. Setelah sejak lama dianggap sebagai ‘standar emas’ secara internasional, reputasi FAA ternoda di tengah terbongkarnya laporan bahwa FAA mengizinkan Boeing untuk menyertifikasi sendiri sejumlah fitur pada Boeing 737 MAX.

Pekan lalu, Boeing menyatakan pihaknya telah menyelesaikan update software untuk mengatasi masalah pada sistem anti-stall MCAS pada Boeing 737 MAX.

Kecelakaan Ethiopian Airlines dan Lion Air yang sama-sama melibatkan Boeing 737 MAX, diduga dipicu sistem MCAS yang secara otomatis menurunkan hidung pesawat berdasarkan informasi sensor yang keliru. Sistem MCAS yang beroperasi secara otomatis ini menghambat upaya pilot untuk mengendalikan secara manual. (der/afp/fin)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: