Diduga Paket Bom Meledak di Prancis, 13 Luka-luka

Diduga Paket Bom Meledak di Prancis, 13 Luka-luka

LYON – Sebuah benda yang dicurigai sebagai paket bom meledak di pusat kota Lyon, Perancis, Jumat (24/5), di jalan antara Sungai Saone dan Rhone. Akibatnya, sebanyak 13 orang mengalami luka-luka. Saksi mata menceritakan, ada seorang pria berusia 30-35 tahun bersepeda dan meninggalkan tas di pedestrian. Dia diyakini, memakai masker dan kacamata gelap. Presiden Perancis Emmanuel Macron segera bereaksi dengan menyebut ledakan di area pejalan kaki itu sebagai serangan. “Bukan bagi saya untuk memaparkan total jumlah korban, namun tampaknya tidak ada korban jiwa,” katanya. “Ada yang cedera. Jadi jelas, saya memikirkan orang-orang terluka ini dan keluarga mereka,” ucapnya. Serangan tersebut juga membatalkan kampanye pada menit-menit terakhir jelang pemungutan suara Parlemen Eropa pada Minggu (26/5). Perdana Menteri Perancis Eduardo Philippe pada akhirnya membatalkan penampilannya pada rapat umum terakhir partainya pada Jumat malam. Menteri Dalam Negeri Prancis Christophe Castaner mengatakan, telah memerintahkan untuk meningkatkan keamanan di tempat umum, setelah ada peristiwa bom meledak di pusat kota Prancis. Berdasarkan laporan, isi dalam tas yang ditinggal itu penuh dengan sekrup, mur dan baut. Tas berisi bom itu meledak sekitar pukul 17.30 waktu setempat, di jalan di pusat kota yang bersejarah, di antara sungai Saone dan Rhone. Wali Kota Arondisemen Kedua Lyon, Denis Briliquier mengatakan, seorang gadis berusia 8 tahun turut menjadi korban luka. “Kami cukup lega ternyata tidak ada yang cedera serius. Tapi di sisi lain, kami yakin itu adalah alat peledak,” katanya. CCTV merekam seorang pria mencurigakan memasang perangkat tersebut. Dia kini diburu polisi. “Ada ledakan dan saya pikir itu adalah mobil,” kata Eva, seorang pelajar berusia 17 tahun yang berjarak sekitar 15 meter dari lokasi ledakan. “Ada potongan-potongan kawat listrik di dekat saya, dan baterai, serta potongan kardus dan plastik. Jendela-jendela juga pecah,” pungkasnya. (der/afp/fin)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: