Gara-gara Petasan, Sekolah Terbakar

Gara-gara Petasan, Sekolah Terbakar

CIREBON - Belum genap satu minggu, dua bangunan Sekolah Dasar (SD) di Kabupaten Cirebon terbakar. Sebelumnya, kebakaran menimpa SD Negeri 1 Kertasura, Kecamatan Kapetakan pada Jumat (24/5). Kali ini, terjadi lagi di SDN I Sirnabaya, Kecamatan Gunungjati, Kabupaten Cirebon pada Senin siang (27/5) sekitar pukul 12.00 WIB. Namun, kali ini berbeda dari yang sebelumnya. Yang terjadi di SDN 1 Sirnabaya diduga berasal dari ledakan petasan yang dilemparkan anak-anak ke gedung SDN 1 Sirnabaya. Akibatnya, gedung SD yang dijadikan gudang itu hangus terbakar. Beruntung, tidak ada korban jiwa dalam kejadian tersebut. Kasi Tanggap Darurat Dinas Pemadam Kebakaran (Damkar) Kabupaten Cirebon, Eno Sujana mengatakan, pihaknya menerima laporan kebakaran lewat telepon yang diterima pos jaga Gunungjati sekitar pukul 12.05 WIB. Mendapat laporan tersebut, pihaknya langsung menerjunkan satu regu dari Pos Jaga Damkar Gunungjati. Dengan bantuan dari masyarakat sekitar, api yang membakar sebagian atap dan jendela gudang, berhasil dipadamkan dengan menghabiskan satu tangki air. \"Untuk kerugian belum bisa diperkirakan. Tapi, kobaran api memang belum begitu besar. Sehingga, kami berhasil memadamkannya dalam tempo waktu yang relatif singkat dan hanya menghabiskan satu tangki air,\" ujar Eno. Menurutnya, penyebab kebakaran yang terjadi di SDN 1 Sirnabaya diduga dari anak-anak yang bermain petasan dilempar ke gedung SD yang sudah dijadikan gudang tempat menyimpan atap. “Sekelompok anak-anak yang bermain petasan di sekitar gedung SD. Salah satu petasan mengenai gudang SD yang menyimpan barang mudah terbakar, yakni atap rumbia. Untung belum menyebar. Beda dengan di Kertasura, karena kejadian malam dan tidak ada yang menjaga, sehingga api menyebar,” jelasnya Eno mengimbau agar masyarakat bisa menjaga anak-anaknya dari permainan yang membahayakan seperti petasan. Terlebih, saat ini jelang musim kemarau, sehingga akan rentan terjadi kebakaran. Eno juga meminta kepada masyarakat ketika membakar sampah agar menyiapkan untuk pencegahannya. \"Pencegahannya siapkan air dalam ember. Sehingga, ketika pembakaran sampah menjalar bisa segera disiram. Masyarakat harus memperhatikan kondisi listrik di rumah dan memperhatikan kompor gas ketika hendak pergi dari rumah. Pastikan kompor gas dilepaskan dari regulatornya. Dan upayakan ada pembaharuan kabel listrik di rumah setiap lima tahun sekali. Karena kondisi kabel kalau lebih dari lima tahun itu terkelupas,\" pungkasnya. (cep)  

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: