Momen Mudik dan Arus Balik Lebaran, Pedagang Dadakan Mulai Buka Tenda, Pajang Aneka Jenis Makanan dan Minuman

Momen Mudik dan Arus Balik Lebaran, Pedagang Dadakan Mulai Buka Tenda, Pajang Aneka Jenis Makanan dan Minuman

Memanfaatkan kesempatan mencari nafkah di antara ramainya arus mudik, puluhan pedagang dadakan mulai membangun lapaknya. Seperti yang terpantau di Desa Kabonturi, Kecamatan Arjawinangun, siang kemarin (27/5).  SEPANJANG jalan, banyak pria terlihat mulai membangun lapak jualannya menggunakan bambu dengan pengait tali. Beberapa di antaranya, juga terlihat sudah siap dan memajang aneka makanan dan minuman yang dijualnya. Seperti yang dilakukan Endang (45). Dia mengaku, sudah setiap tahun menjalankan aktivitas jual beli dengan memanfaatkan ramainya arus mudik. Untungnya terbilang lumayan, daripada tidak sama sekali. “Memang sudah setiap tahun seperti ini. Manfaatin arus mudik aja. Karena walaupun puasa, kan pemudik mayoritas nggak puasa. Selain itu juga, biasanya mereka (pemudik, red) mencari tempat untuk sekadar berteduh karena capek,” jelasnya. Jika melihat tahun-tahun lalu, kata Endang, mayoritas konsumennya adalah kendaraan roda dua. Ia sendiri menjual aneka makanan dan minuman, mulai dari cemilan hingga mie instan dan kopi. Walaupun sederhana, diakuinya itu sangat membantu perekonomian, terlebih untuk kebutuhan Lebaran. Pantauan Radar Cirebon, lapak-lapak yang mulai dibangun, banyaknya berada di Kecamatan Susukan, Arjawinangun, hingga perempatan lampu merah Palimanan. Uniknya, lapak-lapak itu akan berpindah ke jalur di seberangnya, saat arus balik mendatang. “Kalau selesai arus mudiknya, kita pindah di sisi sebelahnya. Gantian jual saat arus balik. Semua pedagang rata-rata juga begitu. Sayang, kalau hanya arus mudiknya aja, sementara kita udah persiapan bambu dan segala macem buat bangun lapak-lapak ini,” ungkapnya. Pedagang lainnya yang kala itu turut membantu sang suami mendirikan lapak dagangan, Sanuri mengatakan, sudah kali keempat berjualan saat arus mudik dan balik Lebaran. Ia yang sehari-hari juga berjualan, mengaku mendapat keuntungan lebih dari hasil berdagang di pinggir jalan pantura. “Nanti ramainya saat H-3 atau H-2 Lebaran. Pemudik itu kebanyakan yang menggunakan motor, mobil juga ada tapi jarang. Mereka pada istirahatnya ya di warung-warung seperti ini,” terangnya. (*)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: