Sulit Cari Buruh Tani, Gabah Rusak dan Susah Dijual

Sulit Cari Buruh Tani, Gabah Rusak dan Susah Dijual

CIREBON - Kabupaten Cirebon saat ini kekurangan pekerja buruh tani untuk panen. Sehingga, berakibat pada rusaknya gabah karena terlalu lama disimpan di area pesawahan. Selain itu, faktor cuaca juga cukup berpengaruh, sehingga menyebabkan gabah berubah warna dan sulit untuk dijual. Terkait persoalan di atas, salah seorang pengusaha beras asal Kecamatan Panguragan, H Amrin mengaku, saat ini mencari buruh untuk panen sangat sulit. Menurutnya, kaum muda lebih memilih melakukan pekerjaan lain daripada harus ke sawah melakukan kegiatan pertanian. “Saat ini, sangat sulit mencari buruh tani seperti untuk tanam. Bahkan untuk melakukan panen para anak muda lebih memilih pekerjaan lain dari pada jadi buruh tani. Akibatnya, gabah yang sudah dipanen akan terlalu lama disimpan di area sawah karena kurangnya tenaga pekerja,” kata Amrin di pabriknya Desa/Kecamatan Panguragan,(27/5). Akibat kurangnya pekerja buruh tani, lanjutnya, saat ini para pemilik sawah kesulitan untuk mengelola area sawahnya. “Padi yang sudah dipanen harusnya langsung dirontokan bulir padinya menggunakan mesin perontok padi. Jangan disimpan dulu karena akan terpengaruh cuaca. Sehingga, bisa merusak gabah padi,” ungkapnya. Akibat gabah rusak, sambung Amrin, secara otomatis harga akan anjlok, bahkan sangat sulit untuk dijual. Bukan berarti harga gabah saat ini menurun, tetapi karena kondisi gabahnya tidak maksimal. Sedangkan gabah yang dibutuhkan harus memiliki kriteria yang baik. “Saya juga memiliki gabah yang kondisinya rusak hingga 40 ton lebih. Akibatnya, harga gabah murah. Bahkan untuk ke Bulog pun sulit masuk karena kondisinya tidak maksimal. Sedangkan Bulog bisa menyerap gabah, tetapi harus sesuai aturan yang ada. Yakni inpres yang sudah ditetapkan pemerintah,” terangnya. Sehingga menurut Amrin, anjloknya harga gabah yang menyebabkan gabah tidak laku dijual, akibat kondisi gabah yang kurang bagus. Oleh karena itu, Amrin berpesan supaya petani harus mengetahui. Tidak lebih dulu menyalahkan pemerintah, tetapi harus melihat kondisi atau kualitas gabah sendiri. (ade)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: