3 Warga Cirebon Tewas Tabrakan di Patokbeusi, 1 Korban Sempat Update Status WA

3 Warga Cirebon Tewas Tabrakan di Patokbeusi, 1 Korban Sempat Update Status WA

CIREBON - Suasana duka menyelimuti kediaman almarhum Eko Pranajaya (34), di Jalan Kapten Samadikun, Gang Melati V, No.1 RT RW 9, Kecamatan Kejaksan, Kota Cirebon. Keluarga tidak menyangka, jika Eko menjadi salah satu dari empat korban tewas dalam kecelakaan di Jalur Pantura Cirebon-Jakarta, tepatnya di kawasan Patokbeusi, Kabupaten Subang, pada Jumat (31/5). Eko merupakan pengendara sepeda motor Yamaha Nmax nopol B 6162 WOQ. Ia hendak pulang ke kampung halamannya untuk merayakan Hari Raya Idul Fitri bersama keluarga. Muhammad Mansur (62), orang tua korban menuturkan, Eko memang dikenal sangat peduli kepada keluarganya. Almarhum rutin mudik setiap Hari Raya Idul Fitri. \"Setiap tahun pasti pulang, walaupun dia sebenarnya lama hidup dan dibesarkan di Jakarta,\" ujar Mansur kepada Radar, Sabtu (1/6). Mansur tidak menyangka jika mudik tahun ini merupakan kepergian untuk selamanya. Pihak keluarga juga tidak mendapatkan firasat apa pun sebelum peristiwa nahas itu terjadi. \"Tidak ada firasat, tahu-tahu mendapat kabar dari polisi,\" ucap Mansur. Pihak kepolisian dan Jasa Raharja memberikan kabar duka itu pada Jumat sekitar pukul 20.00 WIB. Keluarga terkejut lantaran tidak mengetahui jika korban tengah dalam perjalanan pulang. \"Saya kan memang tidak memegang HP, jadi tidak tahu kalau dia mau pulang,\" tutur Mansur. Jenazah korban tiba di rumah duka pada Sabtu (1/5) sekitar pukul 05.30 WIB. Setelah disemayamkan di rumah duka, jenazah korban kemudian dimakamkan sekitar pukul 13.00 WIB, di pemakaman umum Desa Pasindangan, Kecamatan Gunungjati, Kabupaten Cirebon. \"Dari Jasa Marga juga sudah datang mengucapkan belasungkawa sekaligus memberikan santunan,\" ujar Mansur. Diceritakan Mansur, meski almarhum dilahirkan di Cirebon, namun hidup dan dibesarkan di tanah rantau bersama orang tuanya. Ia menyelesaikan sekolah dasar hingga SMA di Jakarta. \"Sempat pulang ke Cirebon pada saat lulus SMA, karena belum punya pekerjaan. Setelah itu balik lagi dan bekerja di Tangerang Selatan,” ucap Mansur. Korban sempat pulang selama empat hari saat Pemilu April tahun lalu. Almarhum yang masih bujangan itu sekitar empat tahun tinggal di Parung Bogor. Ia kemudian pindah ke Depok agar lebih dekat dengan tempat kerja di Sunter Jakarta Utara. Ia bekerja sebagai sales pemasaran di salah satu perusahaan makanan asal Jepang. \"Karena kalau dari Bogor ke Sunter kan terlalu jauh, makanya dia pindah,\" ujar Mansur. \"Selama ini, dia sama saya. Baru 6 bulan ini saya pulang. Biasanya kalau mudik juga sama-sama,\" tambahnya. Bulan lalu, almarhum meminta Mansur untuk mengirimkan seluruh berkas, termasuk fotonya. Korban mengaku akan mendapatkan promosi jabatan. \"Makanya sekarang saya tidak punya foto almarhum, semua berkas dia minta. Dari KTP, KK dan foto semua ukuran dia minta dikirim,\" tutur Mansur. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: