Cek Fakta: Viral KTP Nur Rohman Diduga Pelaku Peledakan Pos Polisi Kartasura, Ini Faktanya

Cek Fakta: Viral KTP Nur Rohman Diduga Pelaku Peledakan Pos Polisi Kartasura, Ini Faktanya

Ledakan diduga bom bunuh diri mengguncang Pos Pantau Pos Pengamanan (Pospam) Kartasura, Sukoharjo, Senin (3/6/2019), malam sekitar pukul 22.30 WIB. Sesaat setelah kejadian beredar postingan yang menampilkan foto KTP atas nama Nur Rohman, KTP tersebut diklaim sebagai KTP sang Pelaku Bom Bunuh Diri di Tugu Kartasura. Salah satu sumber adalah akun Putra Dkk, dari hasil penelusuran, kartu tanda penduduk atas nama Nur Rohman tersebut bukanlah terduga pelaku kejadian yang diduga sebagai kasus bom bunuh diri di Pos Polisi Kartasura, Sukoharjo, yang terjadi Senin malam 3 Juni 2019. KTP tersebut faktanya adalah milik pelaku bom bunuh diri di Markas Polresta Surakarta, Jawa Tengah yang terjadi pada pukul 07.45 WIB Selasa, 5 Juli 2016. Kapolri Jenderal Badrodin Haiti, dalam jumpa pers di Solo, Selasa (05/07), mengatakan terduga pelaku bom bunuh diri bernama Nur Rohman, 31 tahun. Menurut Badrodin, Nur Rohman lolos dari operasi penangkapan kepolisian sekitar enam bulan lalu. “Dia ini termasuk yang pernah belajar bikin bom,” ungkap Badrodin dalam jumpa pers. Nurohman, menurut Kapolri, adalah anggota kelompok Arif Hidayatullah alias Abu Mush’ab yang disebut satu jaringan dengan sosok Bahrun Naim, yang kini diklaim berada di Suriah. Ledakan yang diduga bom terjadi di depan pos polisi Kartasura, Sukoharjo, Senin malam 3 Juni 2019. Saat ini lokasi sekitar kejadian dijaga ketat oleh polisi. Kapolda Jawa Tengah Irjen Rycko Amelza Daniel menyebut ledakan bom tersebut merupakan serangan kepada petugas kepolisian. \"Ini serangan kepada petugas polisi dan ini bukan yang pertama. Oleh karena itu, kami mengimbau kepada masyarakat agar tidak khawatir, tetap lanjutkan aktivitasnya. Kami tetap menjamin kelancaran pemudik,\" Rycko di sela-sela meninjau lokasi ledakan di Sukoharjo, Selasa dini hari (4/6/2019) seperti dilansir Antara. Rycko juga memastikan ledakan bom tersebut hanya mengakibatkan satu korban, yakni terduga pelaku yang masih dalam kondisi kritis. \"Kami katakan sebagai pelaku karena bahan peledak yang meledak mengenai bagian tubuh korban. Saat ini pelaku dalam kondisi kritis di rumah sakit,\" kata dia. Menurut Rycko, sejumlah anggota kepolisian, yang berada di sekitar lokasi kejadian saat ledakan terjadi, selamat. \"Sejauh ini belum ada korban lain. Tadi saat terjadi ledakan ada tujuh petugas polisi yang memantau arus mudik karena arus yang menuju selatan cukup padat. Empat petugas di dalam pos dan tiga bertugas di lalu lintas, alhamdulillah selamat,\" ujar dia. Rycko menambahkan, sesuai dengan prosedur yang ada, saat ini petugas kepolisian melakukan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP) untuk menentukan jenis bahan peledak, komposisi, dan profil pelaku. Kepolisian, ia melanjutkan, juga sedang mengembangkan penyelidikan dan mempercepat proses pengungkapan pelaku di kasus ini. \"Mudah-mudahan segera terungkap,\" kata Rycko. Dia mengklaim kepolisian sebenarnya telah melakukan langkah antisipasi terhadap potensi serangan terorisme di Jawa Tengah secara maksimal. \"Kami menerapkan \'maximum security\' untuk semua tempat penjagaan dan pos layanan kepolisian. Petugas juga dilengkapi pengamanan,\" katanya. \"Imbauan kami kepada masyarakat, bahwa kami terus menjaga keamanan, Insyaallah bisa dikendalikan,\" dia menambahkan. (*)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: