Volume TPSS di Kota Cirebon Pasca Lebaran Terkendali

Volume TPSS di Kota Cirebon Pasca Lebaran Terkendali

CIREBON-Sejumlah Tempat Penampungan Sampah Sementara (TPSS) yang tersebar di Kota Cirebon, kondisinya kembali normal. Tidak ada penumpukan atau luberan sampah seperti beberapa waktu yang lalu. Padahal volume sampah pasca lebaran diprediksi naik signifikan, mengingat aktivitas ekonomi yang meningkat. Kepala Bidang Persampahan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Cirebon H Supriyanto menjelaskan, sejak dua pekan sebelum lebaran telah membuat perencanaan. Ini sebagai antisipasi kenaikan volume sampah yang rutin terjadi setiap lebaran. Upaya ini bukannya tanpa kendala. Diantaranya penutupan persimpangan-persimpangan di Jl Brigjen Dharsono (By Pass), yang menjadi akses ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Kopi Luhur. Hal ini yang mengakibatkan beberapa hari sebelum lebaran ada sejumlah TPSS yang mengalami keterlambatan pengangkutan. \"Kondisi lalu lintas macet. Maklum arus mudik dan keramaian kendaraan di dalam kota,\" ujarnya. Sebagai solusi, DLH menerapkan penjadwalan pengangkutan sampah. Armada pengangkut dikerahkan pada jam-jam tertentu, saat arus lalu lintas tidak terlalu padat. Dilakukan juga koordinasi dengan aparat di lapangan, untuk membuka akses armada sampah yang akan melewati persimpangan jalan yang ditutup. Pihaknya juga mengerahkan seluruh armada pengangkut yang dimiliki DLH. Tidak hanya itu, jumlah ritasi ditambah sehingga satu armada bisa sampai lima kali sehari mengangkut sampah dari TPSS maupun tempat lainnya. Paling tinggi jumlah ritasi armada pengangkut sampah pada satu hari mencapai 75 kali. Ditambah lagi dengan dilemburkannya semua petugas yang menangani sampah. “Alhamdulillah hasilnya sudah bisa dilihat,\" katanya. Namun ada beberapa TPSS yang tetap menjadi perhatiannya. Yakni TPSS Jalan Cipto Mangunkusumo, Jl Nyimas Gandasari (Parujakan). Area TPSS tersebut sempit dan persis di bibir jalan, sehingga cepat penuh. Bila penuh sudah bisa dipastikan sampah meluber ke badan jalan. \"TPSS Bima juga kita prioritaskan untuk segera diselesaikan perpindahannya. Kami sudah berkoordinasi dengan pihak Yayasan Swadaya Gunung Jati, RW dan tokoh masyarakat. Mudah-mudahan paling cepat bulan ini bisa dipindahkan,\" tandasnya. (gus)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: