Pantau IT Siang Malam, Sekda Cek Pelaksanaan PPDB Melalui Video Conference

Pantau IT Siang Malam, Sekda Cek Pelaksanaan PPDB Melalui Video Conference

BANDUNG – Guna mengecek proses pelaksanaan Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) tahun 2019 tingkat SMA/SMK/SLB, Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Jawa Barat, Iwa Karniwa melakukan video confrence dengan seluruh kepala SMA/SMK/SLB se-Jawa Barat. Tempatnya di Kantor Dinas Pendidikan Jawa Barat, Bandung, kemarin (13/6). Secara acak, perwakilan kepala SMA/SMK/SLB dari sejumlah kabupaten/kota di Jawa Barat ditanya satu persatu oleh Sekda Iwa. Seperti SMAN 6 Cimahi, SMKN 4 Garut, SMAN 1 Pacet, SMAN 1 Depok, SMAN 1 Purwakarta dan SMKN 2 Karawang. Didampingi oleh Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat, Dewi Sartika, Sekda Iwa kepada masing-masing kepala sekolah menanyakan terkait sosialisasi, kesiapan sarana dan prasarana serta personel. Ditambah perihal teknis pendaftaran calon siswa yang harus didampingi oleh orang tua agar tidak salah menginput data. “Sosialisasi ini apakah sudah sesuai dengan peraturan gubernur atau tidak? Sosialisasi dilakukan pihak sekolah kepada orang tua siswa kelas IX SMP/MTs, baik negeri maupun swasta terdekat dengan SMA/SMK/SLB,” katanya saat menyampaikan keterangan pers. Kemudian, untuk personel yang harus standby adalah tim IT, pemberkasan dan pengaduan. “Saat proses pendaftaran, mereka harus siap. Sehingga, orang tua siswa yang mendaftar terlayani dengan baik,” bebernya. Dia juga mengimbau kepada para kepala sekolah, ketika para calon siswa melakukan pendaftaran, orang tuanya harus mendampingi. Agar, para calon siswa tidak salah menginput data. “Kehadiran orang tua, kakak atau siapapun yang menjadi wali calon siswa harus ada. Itu untuk membimbing mereka. Itu juga harus dikasih tahu,” himbaunya. Terkait sistem IT, pihaknya sudah berbicara dengan tim dari ITB, bahwa, sistem sudah melakukan pengujian secara klinis dengan melakukan simulasi pendaftaran 1 juta orang. Padahal, calon pendaftar dari seluruh SMP/MTs, baik negeri maupun swasta se-Jawa Barat, jumlahnya sekitar 800 ribu orang lebih. “Setelah dites, hasilnya alhamdulillah tidak masalah. Mudah-mudahan ini berjalan dengan lancar,” imbuhnya. Kemudian, pihak ITB juga sudah mengantisipasi apabila sistem ini mengalami gangguan, baik dari segi jaringan ataupun back-up data. “Mereka katanya sudah bekerjasama dengan Indosat,” tambahnya. Walaupun demikian, pihaknya tidak tinggal diam. Dari 900 lebih SMA/SMK/SLB se-Jawa Barat, setiap waktunya akan terus dipantau. Sehingga, apabila terjadi hal-hal yang tidak diinginkan dalam hal teknis, bisa segera diatasi. “Sekarang kita konsen ke IT, siang malam nanti akan terus kita cek. Sehingga hasilnya sesuai yang kita harapkan dan masyarakat mendapatkan informasi yang cepat, tepat serta efisien,” tegasnya. Karena penerimaan ini hanya 30 persen, maka yang 70 persen pasti akan tidak tertampung. Sekda Iwa mempersilahkan bagi yang tidak masuk SMA/SMK/SLB negeri bisa memilih ke sekolah swasta yang terbaik. Walaupun demikian, Dinas Pendidikan mengaku, ada kuota tambahan kursi sebesar 18 ribu lebih, setelah dihitung kembali pada setiap sekolah. “Pada rapat awal, kuota kita ada 263.571. Setelah dihitung kembali, karena ada tambahan kelas baru dan lain-lain, maka bertambah sekitar 18 ribu lebih atau mendekati 19 ribu kursi,” kata Dewa Sartika. Diakui, tambahan kuota ini penyebarannya tidak merata karena setiap daerah memiliki kuota yang berbeda. Misalnya, kalau sekolahnya berada di kota, pasti pendaftarannya banyak. Namun sekolah yang berada di pelosok justru pihak sekolah yang sibuk mencari calon siswa baru. “Jadi, pemetaannya berbeda-berbeda setiap daerah,” ucapnya. (jun)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: