Bupati Atasi Ancaman Gagal Panen, Datangi Bendung Rentang Minta Debit Air Ditambah

Bupati Atasi Ancaman Gagal Panen, Datangi Bendung Rentang Minta Debit Air Ditambah

INDRAMAYU-Bupati Indramayu Drs H Supendi MSi kembali mendatangi pengelola Bendung Rentang di Kecamatan Jatitujuh Kabupaten Majalengka, Kamis (13/6). Kali ini, orang nomor satu di Kabupaten Indramayu tersebut meminta kepada pengelola bendung tersebut untuk menambah debit air atau setidaknya mempertahankan kondisi debit yang sudah ada sehingga bisa sampai ke hulu di Kabupaten Indramayu. Kunjungan bupati tersebut sebagai langkah konkret untuk terus mengurangi potensi kekeringan dan ancaman gagal panen yang tengah dialami oleh petani di Kabupaten Indramayu. Sebelum tiba di Bendung Rentang, Bupati Supendi bersama dengan Kepala Kepolisian Resor Indramayu, Kepala Staf Kodim 0616 Indramayu, Kepala Dinas Pertanian, Kepala Dinas PUPR, dan lainnya terlebih dahulu mengecek kondisi saluran yang berada di Desa Rancajawat. Setiba di Bendung Rentang, Supendi langsung ditemui oleh petugas dan menanyakan kondisi debit air yang disalurkan ke Cipelang. Ia berharap untuk terus dipertahankan bahkan jika bisa ditingkatkan sampai ke level aman sehingga air yang terdistribusi ke saluran Cipelang bisa sampai hilir, dan dinikmati oleh petani yang tengah krisis air. Supendi menambahkan, saat ini pihaknya berkomitmen untuk menyelamatkan para petani yang telah tanam padi dan terancam kekeringan terutama di Kecamatan Kandanghaur, Losarang, dan Gabuswetan. Ketiga kecamatan ini merupakan daerah terjauh dari saluran Cipelang. Sementara, air yang ada belum bisa sampai ke tiga kecamatan tersebut. Saat ini, Pemkab Indramayu telah mengeluarkan kebijakan untuk distribusi air. Yaitu berupa pengelolaan gilir giring distribusi air baku di saluran induk Cipelang, terutama pada saluran induk barat untuk musim gadu (MT II) tahun 2019. Kebijakan tersebut berupa langkah 37 yakni 3 hari untuk BBT 14 ke hulu yang merupakan wilayah PSDA Cikedung, dan 7 hari BBT 14 ke hilir yang merupakan wilayah PSDA Losarang. “Kita amankan kebijakan 37 ini, karena hari ini merupakan hari terakhir dari 3 hari untuk BBT 14 ke hulu yang merupakan wilayah PSDA Cikedung. Mulai besok seluruh pintu di BBT 14 kita tutup dan kita gelontorkan ke BBT 14 ke hilir, jika tetap stabil kita optimis air bisa sampai hilir. Pokonya air jangan sampai turun debitnya. Kita berharap bisa terus dinaikan dari Bendung Rentang ini,” tegas Supendi. Sementara itu, Kepala Bidang Operasi Pemeliharaan BBWS, Harya Muldiyanto yang menemui langsung Bupati Indramayu mengatakan, pihaknya tetap berusaha semaksimal mungkin agar pasokan air ke Indramayu tetap stabil. Hal ini dikarenakan Bendung Rentang masih tergantung dari suplai Waduk Jatigede yang menjadi sumber air. Terkait dengan permintaan tambahan debit, pihaknya harus melihat terlebih dahulu kebutuhan ril petani yang ada di Kabupaten Indramayu karena pihaknya pun tidak boleh sembarangan menambah debit air. Sementara itu, Kepala Badan Karantina Kementerian Pertanian RI, Ali Jamil mengatakan, pihaknya merspons positif apaya yang dilakukan oleh Bupati Indramayu dengan cara turun langsung ke lapangan untuk melihat distribusi air untuk petani. Kementerian Pertanian sepakat bahwa lahan sawah yang telah ditanami padi harus diselamatkan, agar Kabupaten Indramayu tetap menjadi lumbung padi nasional untuk mendukung ketahanan pangan. “Pokoknya kita harus selamatkan petani yang sudah menanam padi, kalau memang dibutuhkan penambahan debit karena kondisi dilapangan mengharuskan hal itu, maka kita support BBWS ini untuk bisa menambahkan debit air ke saluran Cipelang yang ke Indramayu,” kata Ali. (oet)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: