Korban Gelombang Panas India Bertambah
DELHI - Korban tewas akibat gelombang panas yang terjadi selama 24 jam terakhir di negara bagian Bihar, India terus bertambah. Hingga Minggu (16/6), 49 orang tercatat meninggal dunia saat gelombang panas mencapai lebih dari 45 derajat celcius. Pejabat kesehatan India Vijay Kumar mengatakan, korban meninggal terjadi di tiga distrik yang merupakan distrik miskin dan tengah mengalami kekeringan. Sebanyak 27 orang meninggal di distrik Aurangabad, 15 orang di Gaya dan tujuh di distrik Nawada. \"Itu adalah kejadian yang mendadak pada Sabtu (15/6) sore. Orang-orang yang terkena sengatan gelombang panas dilarikan ke rumah sakit yang berbeda. Sebagian besar dari mereka meninggal pada Sabtu malam dan beberapa pada Minggu pagi selama perawatan,\" kata Vijay, Senin (17/6) Selain itu, 40 orang lainnya saat ini tengah di rawat di rumah sakit yang di kelola pemerintah di Aurangabad. Mengingat gelombang panas masih terjadi di India, diperkirakan jumlah itu masih akan terus meningkat. \"Pasien yang terkena gelombang panas masih terus berdatangan. Angka kematian bisa cenderung meningkat jika gelombang panas berlanjut,\" tutur Vijay. Sebagian besar korban berusia di atas 50 tahun dan dilarikan ke rumah sakit dalam kondisi setengah sadar dengan gejala berupa demam tinggi, diare, dan muntah. Menteri Kesehatan India Harsh Vardhan mengimbau setiap orang di wilayah India Utara tidak boleh keluar rumah hingga suhu udara menurun. Sebagian besar wilayah India Utara dalam dua minggu terakhir mengalami panas terik dengan suhu dapat mencapai 50 derajat Celcius. \"Panas yang hebat mempengaruhi otak dan menyebabkan berbagai masalah kesehatan,\" kata Vardhan. Pemerintah India menyatakan, akan memberikan kompensasi sebesar 400 ribu rupee atau hampir Rp82 juta untuk keluarga setiap korban. (der/afp/fin)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: