Penasaran Ungkap Motif, Polisi Cari Pembuang Bom Asap

Penasaran Ungkap Motif, Polisi Cari Pembuang Bom Asap

CIREBON-Polres Cirebon Kota masih tetap berupaya mengungkap pelaku pembuangan 5 bom asap yang ditemukan pemulung di tempat pembuangan sampah sementara (TPSS) Sukalila, Sabtu (15/6) lalu. Ini untuk mengetahui motif di balik pembuangan bom asap di tempat sampah yang menghebohkaan warga. “Tetap kita lanjutkan penyelidikan dan kita cari tahu siapa pelakunya,” ujar Kapolres Cirebon Koa AKBP Roland Ronaldy. Roland menjelaskan, pihaknya memang telah mendapatkan kepastian mengenai jenis bom yang ditemukan seorang pemulung bernama Yanto tersebut. Kepastian itu diterima Polres Cirebon Kota dari Sat Brimobda Detasemen C Polda Jabar yang memeriksa barang bukti. “Hasil pemeriksaan barang bukti kita terima dari Brimob hari Minggu atau besoknya,” jelasnya. Meski bom asap tersebut merupakan salah satu senjata aparat, namun menurut kapolres tidak menutup kemungkinan ada pihak lain yang sengaja membuang. Hingga kini polisi masih kesulitan mengungkap sosok di balik pembuangan bom asap tersebut, karena terkendala minimnya petunjuk di lokasi TPSS. “Kendalanya tidak ada CCTV. Ada CCTV tapi mengarah ke lokasi lain. Kita masih tanya warga sekitar. Mudah-mudahan ada petunjuk. Pemulung yang menemukannya terus kita mintai keterangan,” katanya. Kapolres menambahkan, bom asap merek 555 CS memang lazin digunakan oleh aparat baik Polri maupun TNI. Kegunaan dari bom asap bisa untuk menjadi penanda lokasi saat dalam keadaan darurat. Selain itu, benda tersebut juga kerap digunakan untuk membubarkan massa saat demonstrasi. “Banyak keguanaannya, tetapi dipastikan tidak berbahaya atau menimbulkan efek ledakan,” terangnya. Sebelumnya, Kapolda Jawa Barat Irjen Pol Rudi Sufahriadi menegaskan jika benda yang ditemukan pemulung di TPSS Sukalila bukanlah bahan peledak. Menurutnya benda menyerupai granat tersebut merupakan bom asap yang telah kedaluarsa dan sudah tidak aktif. “Ini berdasarkan keterangan dari tim penjinak bom, bahwa yang ditemukan itu bom asap yang umurnya sangat lama,” ujar Rudi, dalam kunjungannya di Polres Cirebon Kota, pada Senin (17/6) lalu. Kapolda mengimbau masyarakat untuk tidak khawatir atas temuan tersebut karena telah ditangani secara baik oleh Sat Brimobda Detasemen C Polda Jabar. Rudi juga meminta jika menemukan barang mencurigakan cukup menghubungi petugas agar aparat terkait dapat mengamankan. “Saya imbau kalau menemukan benda mirip bom atau bahan peledak langsung melapor pihak kepolisian terdekat, biar tidak berbahaya,” tandasnya. Seperi diberitakan sebelumnya, Mapolres Cirebon Kota di Jalan Veteran mendadak menjadi pusat perhatian warga, Sabtu (15/6) malam. Ini setelah dua orang pemulung membawa dan melaporkan temuan yang diduga bahan peledak atau bom. Benda itu mirip granat tangan. Dua pemulung yang diketahui bernama Yanto dan Andri tersebut tiba di Mapolres sekitar pukul 19.00 WIB. Keduanya masing-masing tercatat sebagai warga Jalan Kapten Samadikun Kelurahan Kesenden Kecamatan Kejaksan dan warga Cangkring Kelurahan/Kecamatan Kejaksan Kota Cirebon. Dua pemulung tersebut melapor ke kepolisian setelah curiga atas barang yang ditemukan di tempat pembuangan sampah (TPS) Sukalila. Total ada lima yang ditemukan sekitar pukul 16.00 WIB tersebut. Yanto selaku orang yang menemukan lima benda itu sempat membawanya ke rumah. Saat ditunjukkan kepada Andri yang juga sesama pemulung disarankan untuk dibawa dan dilaporkan ke pihak kepolisian. Ketika ditunjukkan kepada petugas di pos penjagaan, mereka diminta untuk meletakkan barang yang terbungkus plastik tersebut. Yakni di depan ATM yang berada persis di samping pos penjagaan. Atas laporan tersebut, pihak kepolisian kemudian melokalisasi area sekitar pos penjagaan untuk menghindari bahaya yang ditimbulkan. Polisi menjaga radius aman agar tidak dilintasi masyarakat maupun anggota. Setelah itu menghubungi Brimob untuk memastikan apakah itu bahan peladak atau bukan. (day)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: