Penyandang Disabilitas Kurang Perhatian

Penyandang Disabilitas Kurang Perhatian

CIREBON-Penyandang disabilitas di Kabupaten Cirebon kurang perhatian. Program pemerintah pun dianggap belum tepat sasaran. Seminar Disability Inclusive Development (DID) yang digelar Forum Komunikasi Difabel Cirebon (FKDC) menjadi pintu masuk aspirasi para difabel. \"Selama ini perhatian pemerintah daerah terkesan cuek dengan penyandang difabel. Sebab, pemberian bantuan tidak langsung ke kaum difabel. Tapi, melalui tangan orang lain yang hanya bisa berasumsi,\" ujar Abduk Mujib Ketua FKDC, kepada Radar, usai seminar di aula Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa (DPMD). Menurutnya, keluhan itu sengaja disampaikan melalui seminar tepat dihadapan perwakilan Bappelitbangda, Dinas Sosial, DPMD, dan Dinas Kesehatan Kabupaten Cirebon. Dalam kesempatan itu, pihaknya tidak begitu menyalahkan pemerintah daerah. Tapi, kurangnya sosialisasi FKDC  yang selama ini dilakukan di desa-desa. Sehingga, pemerintah desa pun belum welcome. Apalagi, kepada penyandang forum disabilitas. \"Selama ini DID itu adanya di desa. Bukan di tingkat kabupaten,\" terangnya. Padahal, sambung pria yang akrab disapa Mujib itu, dengan dilibatkannya kaum difabel di desa, otomatis wawasan penyandang disabilitas dapat meningkat. Artinya, mereka bisa ikut berpartisipasi dalam pembangunan. Karena itu, dalam seminar kali ini pihaknya meminta kepada pemerintah desa, kecamatan maupun tingkat kabupaten dilibatkan dalam setiap musyawarah pembangunan di setiap jenjang. \"Tujuan kami hanya ingin menyuarakan aspirasi untuk kaum difabel. Sebab, kami menilai keberpihakan pemerintah masih kurang,\" ungkapnya. Dia membeberkan, jumlah kaum difabel berdasarkan catatan Dinas Sosial ada 10.756 orang. Namun, untuk yang tercatat dalam forum khusus di wilayah timur ada 8.070 orang. \"Kita belum menyeluruh. Sedangkan untuk anggota yang tetap FKDC ada 235 orang,\" terangnya. Dia menambahkan, tanpa dukungan pemerintah desa, kecamatan dan kabupaten sulit untuk mewujudkan DID. Sementara itu, Pelaksana Bidang Pemerintahan Desa, Iis Iskandar mengatakan, diskusi dengan FKDC sangat menarik sekali.  Diakuinya, selama ini difabel di desa memang agak  terkesampingkan. \"Harapan kami teman-tema desa bisa tergugah. Bahwa mereka (difabel, red) itu ada. Dan itu bisa dilakukan melalui berbagai kegiatan untuk mereka melalui dana desa. Itu bisa dianggarkan melalui APBDes. Tapi, harus di kawal,\" pungkasnya. (sam)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: