Pemdes Buka Posko Bencana Antisipasi Retakan Tanah dan Amblesnya Tanggul Cimanuk

Pemdes Buka Posko Bencana Antisipasi Retakan Tanah dan Amblesnya Tanggul Cimanuk

INDRAMAYU- Guna mengantisipasi terjadinya dampak yang lebih parah, akibat tanggul ambles, Pemdes Kertasemaya membuka posko bencana di sekitar tanggul, Rabu (26/6). Posko bencana yang rutin dijaga setiap saat oleh petugas gabungan, mulai pemerintah desa, Polsek, Koramil, dan warga setempat. Sekdes Kertasemasa Widi Santosa mengatakan amblesnya tanggul yang dampaknya semakin parah, membuat warga di Blok Rengaspayung RT 09, dan RT 10 RW 05 semakin was-was. Pasalnya, dampak amblesnya Tanggul Sungai Cimanuk membuat beberapa tanah pemukiman warga sudah retak. “Untuk sementara yang terdampak retakan dan amblesnya tanggul ada dua rumah, tapi retakan sudah masuk pemukiman, tanah di pemukiman warga sudah retak-retak,\" kata Widi kepada Radar Indramayu, Rabu (26/6) Dijelaskan Widi, pemerintah desa bersama Muspika Kertasemaya berinisiatif membuka posko bencana di lokasi amblesnya tanggul, yang mana penjagaannya menggandeng semua unsur, termasuk melibatkan warga setempat. “Kalau pagi sampai sore paling kontrol saja, kalau malam kita jaga secara bergantian, dari Polsek dan Koramil juga ikut standby di lokasi,” ujarnya. Diungkapkan Widi, di Blok Rengaspayung, dihuni sebanyak 201 kepala keluarga (KK) dengan jumlah penduduk sebanyak 585 jiwa, 198 rumah, 1 masjid, 1 DTA, dan 1 musala. Sehingga, apabila amblesnya tanggul tidak dapat ditangani dengan cepat, sangat mengancam keselamatan warganya. “Penjagaan sekitar pemukiman dikonsentrasikan pada malam hari, sebagai langkah antisipasi jika saat warga tengah beristirahat pulas, tiba-tiba tanah semakin ambles sampai kepemukiman warga. Yang jelas mulai saat ini pemdes sudah siaga satu di sekitar tanggul,” ujarnya. Sementara itu, warga RT09/05 Blok Rengaspayung Nuryaman mengaku, sudah tidak bisa beristirahat tenang di malam hari, paska longsoran tanggul sudah hampir mengenai rumahnya. Bahkan, agar tidak terjadi dampak membahayakan nyawa penghuni rumah, pihaknya selalu memantau tanggul hingga malam hari. “Selalu berjaga, semua keluarga saya imbau untuk jangan terlalu menyeyak tidur, khawatir saat malam tiba-tiba tanah turun mengakibatkan pondasi rumah ikut turun, itu bahaya sekali, mudah-mudah bisa ada solusi yang tepat dan cepat,” tuturnya. (oni)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: