“Jangan Goda Iman Saya dengan Rupiah” SMPN 1 Arjawinangun dan SMPN 1 Sumber Tegaskan Taat Aturan PPDB

“Jangan Goda Iman Saya dengan Rupiah” SMPN 1 Arjawinangun dan SMPN 1 Sumber  Tegaskan Taat Aturan PPDB

CIREBON – SMPN 1 Arjawinangun mempercayakan sepenuhnya Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) kepada sistem yang berlaku. Sistem itu juga yang dirasa tidak akan bisa dicurangi karena terintegrasi langsung dengan data pokok pendidikan (Dapodik). \"Untuk para orang tua siswa, jangan memaksakan kehendak, ikuti aturan yang berlaku. Jangan goda iman saya dengan iming-iming rupiah. Ikuti aturan PPDB yang diberlakukan, karena semua data siswa terintegerasi dengan Dapodik. Semua sistem yang mengatur, kita hanya menjalankan. Kalau ada kecurangan semua akan terlihat di Dapodik dan siswa itu tidak akan bisa ikut ujian,\" kata Kepala SMPN 1 Arjawinangun, H Lukmanul Hakim kepada Radar Cirebon, Jumat (28/6). PPDB tahap pertama di SMP yang beralamatkan di Desa/Kecamatan Arjawinangun itu, kebanjiran siswa. Kuota 69 orang, membeludak hingga 92 pendaftar. Kuota keseluruhan tahapan PPDB sendiri, mencapai 352 orang. \"Karena sebelum PPDB kita mengundang kepala sekolah dari 27 SD di Kecamatan Arjawinangun untuk melakukan sosialisasi. Kita juga membagikan formulir pendaftaran agar siswa tidak menumpuk saat pembukaan dimulai,\" tukasnya. Mereka yang tidak berhasil lolos seleksi di gelombang pertama, masih bisa berkesempatan mendaftar PPDB tahap kedua. Yakni jalur zonasi berdasarkan jarak antara rumah dan sekolah, yang pelaksanaannya baru akan dilangsungkan 1 hingga 6 Juli mendatang. PPDB SMPN 1 Arjawinangun, menampung hingga 11 rombongan belajar (rombel), dengan masing-masing kelas diisi 32 siswa. Kata Lukman, itu sesuai dengan hasil verifikasi yang dilakukan dinas pendidikan. \"PPDB sistem zonasi nanti disesuaikan dengan jarak terdekat rumah siswa. Yang paling dekat itu yang diutamakan menurut sistem. Walaupun nilai ujian nasionalnya kecil ya, karena aturannya mengutamakan jarak. Kita juga punya titik koordinat yang letaknya di tengah-tengah lapangan sekolah. Jadi tidak bisa bohong, jarak rumah secara rinci bisa terlihat lewat aplikasi handphone,\" tukasnya. Lukman mengatakan, kendala PPDB tahap pertama kemarin adalah padamnya listrik wilayah sekitar. Sehingga pihaknya mesti menyewa genset. Ia berharap, saat PPDB jalur zonasi nanti, masalah serupa tidak kembali terulang. HINDARI TITIPAN Wakil Kepala Sekolah (Wakasek) Kurikulum SMPN 1 Sumber Yuliyati Wahyuningsih, menghindari adanya siswa titipan di SMPN 1 Sumber. Untuk memastikan itu, pihaknya akan memeriksa semua berkas sesuai ketetapan yang berlaku. \"Dengan adanya ketentuan kelengkapan berkas itu, mudah-mudahan tidak ada siswa titipan di sekolah kami. Kami akan lebih teliti lagi untuk memastikan tidak ada titipan di sekolah ini,\" tandasnya. Yuliyati menuturkan, PPDB tahap pertama banyak diminati para calon siswa dari luar Kecamatan Sumber. Namun, jalur prestasi dan KETM, jumlahnya masih lebih banyak jika dibandingkan dengan jalur perpindahan orang tua atau maslahat guru. Menurut Yuliyati, kendati pendaftaran baru akan dimulai pukul 08.00 WIB, tapi banyak calon siswa yang sudah mengantre sejak pukul 05.00 WIB. Hal itu terjadi karena persepsi masyarakat menganggap bahwa pendaftar pertama bisa dipastikan diterima. Meski tahap pertama pendaftaran bisa diikuti oleh calon siswa di luar Kecamatan Sumber, namun pihaknya akan tetap mendahulukan calon siswa dari Kecamatan Sumber. \"Jika setelah itu kuota masih ada, maka pendaftar akan diambil dari kecamatan lain. Setelah pendaftaran tahap pertama selesai dilaksanakan, pendaftaran tahap ke dua akan dibuka pada 1 hingga 6 Juli untuk jalur zonasi,\" paparnya. (ade)  

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: