Jawa Barat Dilirik Korea Selatan

Jawa Barat Dilirik Korea Selatan

BANDUNG - Untuk meningkatkan investasi dari negara yang berada di kawasan Asia Timur, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil menggelar pertemuan dengan Duta Besar RI untuk Korea Selatan, Umar Hadi di Gedung Negara Pakuan, Bandung, kemarin (28/6). Pertemuan yang berlangsung satu jam itu membahas sejumlah topik yang berkaitan dengan rencana pengembangan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Rebana, wirausahawan muda dan lain-lain. Menurut Ridwan Kamil, Korea Selatan merupakan salah satu negara yang memiliki investasi besar di Jawa Barat. Seperti Hyundai Motor Company, dan lain-lain. Bahkan, mereka akan berencana berinvetasi lagi. Sehingga, Jawa Barat menawarkan KEK Rebana sebagai lokasi yang strategis. \"Di Rebana, harga tanah dan UMR masih terjangkau, serta dekat dengan bandara dan pelabuhan. Ditambah, pajak ekspor dan impornya dihilangkan, karena masuk KEK,\" tuturnya. Dikatakan, saat ini saja, berdasarkan hasil hitungan, investasi Hyundai Motor Company dan kawan-kawan di Jawa Barat bernilai sekitar Rp40 triliun. Mudah-mudahan dengan menawarkan KEK Rebana, investasi mereka bisa meningkat. \"Maka, kita akan mengirimkan delegasi ke Korea Selatan, pada bulan Juli mendatang,\" katanya. Selain membahas investasi, mereka juga berbicara soal keberadaan 2.000 sampai 3.000 orang asal Jawa Barat yang selesai magang bekerja di Korea Selatan. \"Kita akan undang mereka untuk membangun desa, dengan memanfaatkan peluang-peluang bisnis pada sektor pariwisata. Tujuannya, agar tabungan mereka tidak habis untuk hal-hal konsumtif,\"  imbuhnya. Pihaknya juga akan merencanakan event festival Korea, karena banyak juga warga negara Korea Selatan yang tinggal di Jawa Barat. \"Kita coba melakukan pendekatan budaya untuk merangkul mereka,\" ungkapnya. Sementara, Umar Hadi mengaku cukup senang dapat berdiskusi dengan Gubernur Jawa Barat. Pihaknya sengaja datang ke Bandung untuk mendorong dan berkoordinasi terkait percepatan investasi dari Korea Selatan. \"Kami datang satu tim untuk melihat kedepan apa saja yang jadi prioritas bisa dikerjakan bersama,\" ucapnya. Salah satu investasi yang akan masuk adalah Hyundai Motor Company (HMC). Menurut Umar, mereka ingin membangun pabriknya di Indonesia. Saat ini HMC masih terus melakukan berbagai persiapan untuk memulai pembangunan pabrik. Begitu pula lanjut Umar, sekitar 30 perusahan Korea lainnya juga siap berinvestasi di Jawa Barat. \"Hyundai mnargetkan produksi sekitar 300.000 unit kendaraan roda empat per tahun, dan membutuhkan ribuan orang pegawai,\" katanya. Selain HMC, akan ada sejumlah investor asal negeri gingseng untuk menamkan investasinya di Indonesia. \"Mudah- mudahan bisa segera terwujud, karena kalau Hyundai masuk, diidentifikasi 30 perusahaan akan ikut,\" tambahnya. Terkait eks tenaga kerja Indonesia di Korea, Umar mengaku telah memberikan pembekalan kepada mereka. Sejumlah ilmu pengetahuan tentang kewirausahaan, manajemen keuangan dan sumber daya manusia diberikan sebagai bekal mereka untuk membangun kampung halamannya. \"Supaya mereka termotivasi pulang ke Kampung bikin sesuatu,\" ujarnya. Selain membahas investasi perusahaan asal Korea Selatan, Dubes Umar juga memberikan informasi kepada Gubernur Jawa Barat, bahwa buah-buah tropis sangat diminati oleh masyarakat Korea Selatan. Oleh sebab itu, hal ini bisa menjadi peluang untuk ekspor. Apalagi Jawa Barat punya manga gedong gincu. \"Sebetulnya Korea Selatan pasarnya tidak terlalu besar, tapi daya beli masyarakatnya tinggi, dan buah- buahan tropis mereka harus impor. Ini bisa menjadi peluang bagi Jawa Barat untuk mengekspor buah-buahan tropis, pungkasnya. (jun)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: