Soal Tembok di TPS Bima, DLH Sebut Harusnya UGJ Tidak Grasa-grusu

Soal Tembok di TPS Bima, DLH Sebut Harusnya UGJ Tidak Grasa-grusu

CIREBON-Pria paruh baya itu nampak bingung. Pekerjaan sehari-harinya mengangkut sampah dari komplek perumahan warga. Ia sempat duduk sejenak di dekat gerobaknya. Persis di depan Tempat Pembuangan Sampah (TPS) Bima. Ia mengaku sedang menunggu armada pengangkut sampah. Namun setengah jam menunggu, truk yang dimaksud tidak kunjung tiba. Hingga akhirnya ia terpaksa menurunkan muatan sampah dan menambah gunungan sampah di akses Jalan Stadion Bima. “Katanya TPS sudah ditutup. Diganti TPS mobile. Tapi ditunggu dari tadi mobilnya nggak datang-datang,” tutur petugas sampah yang enggan diungkap identitasnya itu. Sampah di badan jalan memang terus menggunung. Petugas maupun warga tidak bisa menggunakan kontainer karena sudah penuh terisi. Kemudian bangunan TPS juga sudah tertutup pagar.Pemagaran TPS Bima memang membuat petugas pengangkut sampah warga sekitar menjadi bingung harus membuang sampah di mana. Relokasi yang sebelumnya sudah direncanakan oleh Dinas Lingkungan Hidup (DLH), hingga kini belum direalisasikan. Hingga kini, warga di sekitar Stadion Bima Madya menolak rencana pemindahan TPS Bima Madya. Mereka pun mempersoalkan tidak adanya inisiatif dari DLH untuk urun rembuk atau sekadar sosialisasi terlebih dahulu. Menanggapi hal tersebut, Kepala DLH Kota Cirebon Drs H Abdullah Syukur MSi menyayangkan pemagaran tersebut. Pasalnya TPS Bima belum secara resmi ditutup. Hingga kini, polemik terkait relokasi TPS Bima ke area Stadion Bima Madya belum juga menemukan titik temu. “Harusnya UGJ tidak grasa-grusu dulu. Ini kan kita tahu, sampai sekarang belum ada titik temu dengan warga,” kata Syukur. Menurut dia, seharusnya UGJ juga melakukan bina warga. Ikut melakukan sosialisasi untuk membantu relokasi berjalan dengan baik. “Kalau di sini ditutup dan di sana ditolak, lalu warga buang sampahnya kemana?” kata Syukur. Sementara itu, disinggung soal program TPS Mobile yang rencananya akan menggantikan TPS konvensional di seluruh kota cirebon, Syukur mengaku belum mau berandai-andai. Sebab, hingga saat ini armada yang dimiliki belum mencukupi untuk melayani seluruh warga. “Selagi armadanya belum tersedia, ya kita manfaatkan saja dulu TPS konvensional. Kita maksimalkan supaya tidak ada yang overload,” tukasnya. (awr)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: