FKKS-SMA Minta Tak Ada PPDB Offline

FKKS-SMA Minta Tak Ada PPDB Offline

CIREBON-Penerapan sistem zonasi tidak memperbaiki serapan siswa di sekolah swasta. Bahkan beberapa sekolah negeri masih berjuang memenuhi kuotanya. Ketua Forum Kepala Sekolah SMA Swasta (FKKS-SMA) Kota Cirebon Abdul Majid SPd meminta tidak ada penerimaan peserta didik baru (PPDB) sistem offline. Ia pun menilai, dari penerapan sistem zonasi yang ada saat ini terdapat banyak kelemahan, terutama untuk sekolah swasta. Sekolah swasta seakan berjuang sendiri untuk mencapai visi misi yang sama dengan sekolah negeri yakni mencerdaskan dan memajukan generasi bangsa. \"Sekolah swasta seakan tidak diakomodir oleh dinas pendidikan bahkan untuk menjadi pilihan ketiga dalam pilihan yang ada pun tak ada swasta,\" ujarnya. Dengan adanya sistem zonasi yang dilaksanakan dengan online ini, pihaknya berharap pendaftaran ke sekolah negeri pun tak kembali dibuka usai adanya pengumuman. Usai pengumuman dilakukan hari ini (29/6) pihaknya berharap para siswa diarahkan ke sekolah swasta. \"Ada 17 sekolah swasta siap mengakomodir siswa yang tak masuk negeri, kami berharap tak ada lagi sekolah negeri yang membuka ppdb offline usai pengumuman nanti,\" paparnya. Dalam data yang dimiliki, beberapa sekolah baru menerima segelintir siswa saja, seperti SMA Sekar Kemuning 36 siswa, Nurushidiq 26 siswa, Widya Utama 13 siswa, Windu Wacana 8 siswa, Geeta School 3 siswa, dan Cokroaminoto hanya 1 siswa. Pihaknya berhrap ke depan kebijakan zonasi ini bisa dievaluasi kembali karena banyaknya kelemahan yang ada. Diharapkan, sekolah swasta bisa masuk dalam pilihan sekolah saat mendaftar PPDB nanti. Sementara itu, Kepala SMA Cokroaminoto Drs Moh Tajudin menuturkan tujuan zonasi yang ingin merubah mindset sekolah favorit memang bagus. Namun, nyatanya hingga saat ini masih ada negeri minded pada orangtua. Terbukti dengan menumpuknya siswa di beberapa sekolah negeri favorit. Bahkan sekolah negeri lainnya pun banyak yang kekurangan siswa. \"Kalau negeri saja kekurangan siswa, bagaimana swasta,\" ucapnya. Menurutnya penerapan sekolah dengan nilai menjadi salah satu syarat penerimaan sekolah yang efisien dibandingkan sistem zonasi. Passing grade bisa diterapkan agar orang tua juga tak memaksakan kehendak untuk memasukkan anak ke sekolah yang diinginkan orang tua. \"Sampai tahun 2006 penerimaan siswa cukup efisien dengan nilai kelulusan, jumlah murid swasta pun tidak seperti saat ini,\" pungkasnya. (apr)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: