Mutasi Jangan Kehilangan Momentum, Manut ke Walikota, Maman Kirman Siap ke Setwan

Mutasi Jangan Kehilangan Momentum, Manut ke Walikota, Maman Kirman Siap ke Setwan

CIREBON-Proses administrasi membuat berlarut-larutnya pelaksanaan rotasi dan mutasi di lingkungan Pemerintah Kota (Pemkot) Cirebon. Surat rekomendasi dari Komisi Aparatur Sipil Negara (KASN) yang harus ditandatangani gubernur, sampai saat ini belum belum diterima Walikota . Menurut seorang pejabat Pemkot Cirebon, dirinya dulu pernah mengurusi proses administratif seperti ini, dan tidak membutuhkan waktu yang lama, hanya sekitar seminggu saja. “Itu dulu, mungkin beda aturannya sekarang,” kata pejabat tersebut kepada Radar Cirebon, Jumat (28/6). Tapi dengan lebih dari sebulan, dia mempertanyakan kenapa bisa selama itu. Atau mungkin surat sudah ditangan walikota, dan walikota menunggu waktu yang tepat. Kalau hal ini yang terjadi, ini tidak baik bagi kinerja para pegawai dan pelayanan publik. \"Saya kurang setuju dengan statemen pejabat pemkot yang menyarankan untuk tidak mengangkat isu rotasi ini. Yang katanya bisa menggangu kinerja ASN,\" ucapnya. Padahal menurutnya, justru kalau isu tidak diangkat maka sampai kapan rotasi dilaksanakan. Jangan berasumsi tidak terjadi hal-hal yang sifatnya mengganggu kinerja ASN dengan lambatnya proses mutasi ini. Di beberapa instansi, seperti DKOKP, Inspektorat, Disdukcapil tidak mempunyai pimpinan definitif, hanya diisi oleh seorang pelaksana tugas (plt) yang dijabat oleh sekdisnya atau pejabat di luar instansi tersebut. Bahkan di DPUPR, mulai dari kadis, sekdis, sejumlah kabid dan kasinya dijabat plt. \"Seorang Plt meskipun setara dengan pejabat definitif, tapi mempunyai beberapa keterbatasan membuat kebijakan atau menandatangani surat-surat penting. Masa harus bolak-balik ke asda atau sekda, inikan tidak efektif dan efisien,\" terangnya. Hal ini, kata dia, apa ini tidak menggangu kinerja ASN dalam pelaksanaan kerjanya, pelayanan publik bagaimana. Jadi jangan tunda rotasi dan mutasi, semakin lama ditunda semakin tidak baik. Jangan sampai walikota kehilangan momentum. Mengingat nama pejabat yang dirotasi sudah ada, jadi tunggu apa lagi. \"Kiranya walikota sudah faham hal ini, dengan the right man on the right place in the right time,\" tandasnya. SENIN DIAGENDAKAN PELATIKAN PEJABAT FUNGSIONAL Kepindahan H Sukirman SE MM alias Maman Kirman ke Sekretariat DPRD, kian mendekati kenyataan. Ia akan menggantikan Drs Sutisna MSi. Pimpinan DPRD juga sudah mengirimkan surat persetujuan ke walikota. “Maman Kirman sudah final,” kata Ketua DPRD, Edi Suripno SIP MSi. Dia mengakui, pengganti Sutisna sebagai Sekretaris DPRD adalah Maman Kirman. Bahkan surat pimpian DPRD sudah dikirimkan ke walikota melalui Badan Kepegawaian Pendidikan dan Pelatihan Daerah (BKPPD), bahkan surat ini sudah diteruskan ke KASN. Edi mengaku pengajuan nama Maman Kirman ke KASN sampai saat ini tidak ada persoalan, dan dirinya optimis KASN menyetujui apa yang sudah diputuskan oleh pimpinan DPRD. Di tempat terpisah, Kepala BKPPD, Drs H Anwar Sanusi SPd MSi enggan berbicara banyak tentang rotasi mutasi. Namun demikian, dia mengakui pengumuman rotasi mutasi sebenarnya tinggal menunggu waktu. Terpisah Maman Kirman mengaku dirinya sebagai ASN siap ditempatkan di mana saja oleh walikota. Baginya, rotasi adalah hal yang wajar. Karenanya ketika walikota akan memindahkan dirinya dari Kepala BKD ke sekwan, dia siap untuk menempati tempat barunya. “Kalau saya sih siap-siap saja, apalagi itu kewenangan penuh walikota dan saya tidak akan menolak,” katanya. Sikap Maman berbeda jauh dengan beberapa pekan lalu. Di mana ia bersikeras tetap di Badan Keuangan Daerah (BKD), karena masa pensiunnya baru 1 Januari 2020. Sementara itu, informasi yang diterima Radar, Senin (1/7), rencanananya walikota akan melantik pejabat pengawas (setara eselon IV) dan jabatan fungsional tertentu di Gedung Korpri Jalan Brigjen Dharsono. (abd/gus)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: