Miliki Pengguna Medsos Terbanyak, Jabar Rawan Penyebaran Hoax

Miliki Pengguna Medsos Terbanyak, Jabar Rawan Penyebaran Hoax

CIREBON - Ibarat dua sisi mata pisau, perkembangan media sosial memberikan manfaat sekaligus juga ancaman. Penggunaan media sosial yang tidak bijak, bisa memberikan dampak negatif bagi penggunanya. Bahkan tidak jarang menimbulkan gejolak di tengah masyarakat. Maka dari itu pengguna harus cerdas dan bijak dalam menggunakan media sosial. Ketua Divisi Klarifikasi dan Diseminasi Jabar Saber Hoax, Alfianto Yustinofa SE mengatakan, berdasarkan survei yang dilakukan Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) yang dirilis pada awal 2019 lalu, Jawa Barat merupakan satu diantara tiga provinsi yang penerimaan terhadap berita bohong atau hoaxnya sangat tinggi. Hal tersebut menjadi keprihatinan tersendiri mengingat Jawa Barat adalah provinsi dengan populasi penduduk terbesar di Indonesia. “Jawa Barat kan tercatat sebagai pemilik jumlah pengguna aktif media sosial media tertinggi dengan 24 juta pengguna. Selain itu infrastruktur komunikasinya juga bagus. Sehingga penyebaran hoax itu cukup masif,” ungkap Alfianto saat ditemui di Radar, (27/6) lalu. Dijelaskannya, Jabar Saber Hoax sendiri merupakan badan yang dibentuk oleh Gubernur Jabar, Ridwan Kamil untuk menangkal hoax. Hoax menjadi momok tersediri. Hoax disebut dapat mengganggu kondusivitas suatu daerah. “Setiap hari kita menerima banyak laporan. Apalagi sekarang tahun politik. Kebanyakan laporan yang kami terima adalah terkait hoax politik. Disusul hoax kesehatan dan juga hoax penipuan. Seperti informasi lowongan pekerjaan atau undian berhadiah, itu masih banyak,” paparnya. Untuk itu, Literasi digital menjadi sangat penting di tengah berita dan informasi yang datang begitu masif. Masyarkat diminta bijak dalam bermedia sosial, sehingga penyebaran hoax menjadi berkurang. “Kami berharap peredaran hoax semakin berkurang di masyarakat Jabar. Masyarakat Jabar harus lebih melek terhadap literasi digital. Dan lebih bijak dalam bersosial media. Target kami peredaran hoax semakin berkurang dengan edukasi yang kami lakukan,” kata Alfianto. Tim Jabar Saber Hoax ini, akan bertugas sebagai lembaga pemverifikasi berita baik diminta ataupun tidak. Kemudian tim ini akan secara rutin setiap minggu menginformasikan berita mana saja yang termasuk dalam kategori hoaks kepada masyarakat. (awr)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: