Begini Kata Penumpang Air Asia Pertama Kali Mendarat di Kertajati

Begini Kata Penumpang Air Asia Pertama Kali Mendarat di Kertajati

MAJALENGKA-Minggu pagi (30/6) adalah proses penataan rute penerbangan yang beroperasi di Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) Kertajati mulai dilakukan dengan landingnya Air Asia rute Denpasar-Kertajati. Air Asia dengan nomor penerbangan QZ720 itu landing pada pukul 08.00 WIB, membawa sebanyak 133 penumpang. Selain Air Asia, Garuda Indonesia nomor penerbangan 335 rute Denpasar-Kertajati landing pada pukul 14.15 WIB dan Lion Air dengan nomor perbangan 957 rute Pontianak-Kertajati pada pukul 21.00 WIB serta Lion Air nomor penerbangan 953 rute Lombok-Kertajati pada pukul 20.12 WIB. Direktur Jenderal Perhubungan Udara Polana B Pramesti mengatakan apresiasi kepada seluruh stakeholder sehingga Bandara Kertajati dapat beroperasi dengan optimal mulai kemarin. “Pendaratan perdana oleh Air Asia hari ini (Minggu, red) berjalan dengan normal dan hal ini merupakan langkah positif peralihan rute domestik untuk penerbangan jet dari Bandara Husein Sastranegera ke Kertajati Majalengka,” kata Polana di Jakarta. Untuk itu, Polana mengimbau seluruh stakeholders penerbangan untuk tetap mematuhi tiga aspek dalam penerbangan. Yaitu apsek safety, security, service dan compliance, sehingga operasional penerbangan berjalan dengan lancar tanpa menimbulkan hal-hal yang tidak dinginkan. Selain itu, Polana juga mengimbau kepada seluruh calon penumpang yang menuju Jawa Barat atau Bandung untuk memeriksa dengan teliti terkait rute penerbangan melalui email, notifikasi penerbangan, sehingga tidak ada kesalahan informasi keberangakatan ataupun tempat tujuan. Untuk transportasi menuju Bandung, penumpang sebagian menggunakan bus Damri, sebagian lagi menggunakan travel, mobil pribadi, dan taksi online. Pemerintah sendiri telah mempersiapkan dus Damri gratis bagi para penumpang selama 1 bulan. Sementara itu, sejumlah penumpang yang landing di Bandara Kertajati menyambut baik peralihan rute yang dilakukan pemerintah. Salah satunya Intan, warga Bandung. Menurutnya, dari awal membeli tiket diinformasikan akan pulang melalui Bandara Kertajati Majalengka. “Sebelum kepulangan, saya mendapatkan notifikasi dari pihak Air Asia ada perubahan bandara yaitu dari BDO (Bandung) ke Kertajati. Mau tidak mau karena sudah beli, ya tidak apa-apa. Saya yakin bahwa pemerintah sudah mempersiapkan tranportasi dari Kertajati menuju Bandung,” katanya saat dimintai komentar setelah landing. Hal senanda diungkapkan Gita Lestari, juga penumpang asal Bandung. Landing dari Bali ke Kertajati menjadi pengalaman yang mengesankan. “Biasanya landing di Bandung liat gedung, rumah padat, di sini kita liat pemandangan seru, sawah. Tapi fasilitas bandaranya juga lumayan bagus. Ini pengalaman sangat menyenangkan,” ungkapnya. Sementara itu, PT Angkasa Pura II (Persero) selaku operator Bandara Kertajati mengapresiasi telah beroperasinya penerbangan yang dimulai kemarin. Respons yang antusias dan dukungan stakeholders serta pelayanan operasional bandara ini akan terus ditingkatkan. VP of Corporate Comunication PT Angkasa Pura II Yado Yarismano mengatakan Bandara Internasional Kertajati adalah bandara terbesar di Jawa Barat dan diproyeksikan menjadi bandara terbesar kedua di Indonesia setelah Soekarno-Hatta. Kebijakan regulator dan dukungan dari stakeholders dipercaya bakal menjadikan bandara itu berfungsi dengan optimal. “Pada masa awal-awal pengalihan penerbangan BDO ke KJT ini saat kondisinya normal akan mampu menampung 5-6 ribu penumpang per hari. Pengembangan Kertajati masih akan dilanjutkan hingga nantinya memiliki terminal penumpang berkapasitas sekitar 29 juta penumpang per tahun,” ungkapnya. Yado menuturkan, PT AP II menyatakan Kertajati telah siap melayani operasional penerbangan domestik. Di antaranya dengan menyediakan berbagai fasilitas utama dan fasilitas pendukung bagi maskapai dan penumpang pesawat.  Dia mengaku jika pengalihan penerbangan ke Bandara Kertajati ini dapat teralokasi dan terlayani dengan baik berkat kerja keras dan sinergi bersama yang baik antara operator bandara dan maskapai serta stakeholders lainnya. “Sinergi yang baik dan keinginan yang kuat dari seluruh stakeholders untuk memajukan Jawa Barat melalui konektivitas penerbangan membuat persiapan pengalihan penerbangan ini berjalan mulus. Dan tentunya juga karena dukungan kuat dari masyarakat,” tuturnya. (azs/rls)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: