Ekonomi Kreatif Jawa Barat Paling Unggul
BANDUNG – Pemerintah Provinsi Jawa Barat dan Bank Indonesia berkomitmen mendorong para pelaku usaha kecil menengah, khususnya usaha kreatif, untuk terus tumbuh. Pasalnya, dengan fluktuasi ekonomi global ini, industri makro sudah tidak bisa diandalkan. “Bank Indonesia memberikan masukan kepada kami. Ekonomi makro terlalu rawan terhadap pergerakan global. Justru, yang paling kuat adalah ekonomi mikro yang di dalamnya terdapat pelaku usaha kreatif,” kata Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil, usai membuka Karya Kreatif Jabar 2019 di Paskal Hypersquare Bandung, belum lama ini. Disebutkan, berdasarkan catatan Bank Indonesia, dari semua ekspor yang berasal dari Jawa Barat, 33 persennya berasal dari ekonomi kreatif. “Alhamdulillah, ini sangat positif. Apalagi bila dibandingkan dengan provinsi lain, angka ekspor dari hasil ekonomi kreatif, kita paling tinggi se-Indonesia,” ucapnya. Bahkan, penyaluran kredit untuk sektor usaha kecil menengah sampai dengan saat ini sekitar Rp2,3 triliun. Artinya, menandakan pergerakan ekonomi pada sektor ini luar biasa. “Ini sesuatu yang luar biasa,” imbuhnya. Dengan melihat data-data tersebut, Pemerintah Provinsi Jawa Barat mempunyai konsep bahwa ekonomi kreatif yang tengah tumbuh ini akan dikombinasikan dengan pariwisata. “Ini akan melengkapi kekuatan ekonomi Jawa Barat,” terangnya. Dijelaskan, pariwisata merupakan salah satu program unggulan Provinsi Jawa Barat dalam mewujudkan Jawa Barat Juara Lahir Batin. Pasalnya, Allah SWT memberikan Jawa Barat kelebihan dengan keindahan alam yang sangat indah. “Jika anugerah ini kita manfaatkan dengan baik, Insya Allah akan mendatangkan kemaslahatan,” jelasnya. Dia mencontohkan, salah satu desa di Kabupaten Kuningan, yang memanfaatkan keindahan alam dijadikan sarana wisata selfie yang tengh digandrungi oleh kalangan milenial. “Setiap pengunjung harus bayar Rp10 ribu kalau ingin selfie. Setiap tahun desa punya kas sebesar Rp1,5 miliar dari hasil pengelolaan tersebut. Ini salah satu bentuk inovasi yang kita akan dorong,” ungkapnya. Selain pariwisata, Pemerintah Provinsi Jawa Barat juga mendorong industri e-commerce yang perkembangannya cukup melesat, dengan memanfaatkan Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) Kertajati. “Nanti, Kertajati tidak hanya melayani penumpang. Tapi, melayani kargo e-commerce. Kita juga akan belajar memasarkan produk-produk Jawa Barat di e-commersce dari hasil program satu desa satu perusahaan dan satu pesantren satu produk,” terangnya. Oleh sebab itu, pihaknya meminta Bank Indonesia untuk memberikan data-data yang akurat, agar Pemerintah Provinsi Jawa Barat bisa membuahkan kebijakan yang baik. “Insya Allah data dari BI dan konsep dari Pemerintah Dearah Provinsi Jawa Barat ekonomi kita tetap stabil,” pungkasnya. (jun)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: