Terdampak Pemasangan Gardu, PLN Siap Tanggungjawab
MAJALENGKA - PLN Rayon Jatiwangi siap bertanggung jawab atas gangguan yang terjadi akibat pemasangan gardu baru di Desa Rancaputat, Kecamatan Sumberjaya. Manager PLN Rayon Jatiwangi, Lili Komara memohon maaf kepada masyarakat di wilayah Rancaputat terkait masalah yang terjadi Kamis (11/7) sore. Pasalnya akibat pemasangan kardu, terjadi kerusakan baik itu lampu hingga barang elektronik lainnya. Berdasarkan hasil pengecekan di setiap rumah warga, tercatat sebanyak 80 unit rumah pelanggan terkena dampak. Sebagian besar instalasi listrik terganggu baik itu lampu hingga barang elektronik. \"Dari 80 pelanggan itu sebagian besar kerusakan menimpa lampu rumah, barang elektronik. Ada juga ampli masjid dan sebagian televisi. Tetapi petugas kami dan pihak pemborong saat itu juga langsung menindaklanjuti dengan memperbaiki langsung kondisi jaringan listrik,\" kata Lili di ruang kerjanya, Jumat (12/7). Pihaknya mengklaim jika perbaikan tersebut sejatinya bisa dilakukan Kamis (11/7) petang hingga malam hari. Namun pertimbangan karena tidak ingin mengganggu istirahat masyarakat terdampak maka sisanya diselesaikan kemarin. Pihaknya mengapresiasi pelanggan yang memaklumi masalah yang terjadi saat itu. Pria asal Sumedang ini menyebutkan peristiwa tersebut terjadi akibat trouble sambungan. Tepatnya saat penyaluran dari gardu baru. Saat itu juga langsung ditemukan akar masalahnya dan langsung dilakukan penanganan. \"Memang saat itu listrik padam dan hanya beberapa saat saja. Kemudian normal lagi. Kami secara aktif berkomunikasi dengan pemdes dalam hal ini kepala desa. Sejak itu juga langsung pendataan sampai tiang ujung,\" imbuhnya. PLN berupaya meminimalisasi terjadinya gangguan teknis yang dialami pelanggan. Reaksi cepat pasca kejadian dengan pendataan itu sebagai bentuk tanggungjawab pihaknya. Sebab berkaitan dengan gangguan apapun diusahakan segera ditangani dan tidak menunggu terlalu lama. \"Jadi sebenarnya saat itu juga langsung bisa dibereskan dengan teknisi. Akan tetapi karena khawatir mengganggu istirahat masyarakat jadi baru bisa diteruskan sekarang ini,\" tukasnya. (ono)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: