Rudi O’ang Mundur dari PKS Berlabuh ke Gerindra

Rudi O’ang Mundur dari PKS Berlabuh ke Gerindra

KUNINGAN – Anggota DPRD Kuningan yang pada Pemilu 2014 lalu maju dari PKS, Rudi O’ang Ramdhani, telah resmi mengundurkan diri dari keanggotaan. Isu akan mundurnya Rudi dari PKS, sebenarnya sudah beredar sejak jauh-jauh hari sebelum pelaksanaan Pemilu 2019. Bahkan sempat muncul isu jika Rudi pada Pemilu 2019 akan mencalonkan diri sebagai Caleg Kuningan dari partai di luar PKS. Namun hal itu tidak terbukti, karena Rudi lebih memilih pensiun sejenak dari gedung DPRD Kuningan. Rudi membeberkan kronologi dirinya mengajukan pengunduran diri sebagai anggota PKS ke DPD PKS Kuningan tertanggal 28 Juni 2019 lalu. Atas surat pengunduran dirinya itu, Rudi pun sudah diberitahu pihak DPRD terkait adanya surat pemberhentian dirinya sebagai anggota DPRD dari PKS pada rapat paripurna saat itu. “Surat pengunduran diri saya langsung direspon cepat dengan keluarnya surat keputusan DPD PKS Kuningan tertanggal 3 Juli 2019 untuk penonaktifan saya sebagai anggota DPRD,” kata Rudi kepada Radar saat berada di gedung DPRD, Selasa (16/7). Menurut Rudi, pengunduran dirinya dari keanggotaan PKS didasarkan pada pertimbangan yang matang serta menunaikan janjinya kepada para senior PKS yang pernah ia disampaikannya di Radar Kuningan terkait pemberitaan adanya Gerakan 30 S PKS (G 30 S PKS). Saat itu ia menyampaikan akan mengamini permintaan para seniornya untuk keluar dari PKS setelah pesta demokrasi Pilpres dan Pileg 2019 usai. “Walaupun di antaranya justru malah ironi senior saya ini yang duluan keluar dari PKS,” ujarnya. Dalam kesempatan itu, dirinya menyampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada seluruh jajaran pengurus DPD PKS Kabupaten Kuningan yang telah memberikan amanah kepadanya hingga bisa menjadi anggota DPRD Kabupaten Kuningan periode 2014-2019. Ucapan terima kasihnya juga disampaikan kepada para ustad yang telah mendidik dirinya sejak tahun 1999 hingga surat pengunduran dirinya dari PKS itu dibuat. “Semoga ilmu yang didapat bermanfaat dunia akhirat. Saya juga ingin menyampaikan permohonan maaf yang sebesar-besarnya kepada seluruh kader dan simpatisan PKS Kabupaten Kuningan apabila selama bermuamalah banyak salah, semoga silaturahim manusiawinya tetap terjaga,” ucap Rudi. Rudi pun menyebut ada wejangan atau pepatah dari orang tuanya (dalam bahasa Sunda) yang selama ini selalu ia pegang, “Lamun aya jalma anu dengki ka anjeun, omat bales ku hidep, tapi inget lain ku nanaon salain ku prestasi (Kalau ada orang yang jahat kepadamu, maka balaslah, tapi jangan dengan apa-apa selain dengan prestasi, red)”. Pepatah itulah yang dipegang teguh oleh Rudi pada saat ada pandangan miring terhadapnya saat masa kontestasi demokrasi pemilu lalu berlangsung. “Pada kontestasi demokrasi kemarin itu hampir semua underestimate bahwa si Rudi kalau tidak dicalonlan dari PKS dia akan pindah partai. Kalau si Rudi tidak dicalonkan, dia tidak akan berjuang dan lain sebagainya, banyak deh. Perlu diketahui bersama, bentuk terima kasih saya kepada PKS di antaranya dengan cara saya tidak maju di Pileg 2019 kemarin dari partai lain,” tegas Rudi. Dikatakan, bisa saja surat pengunduran dirinya dilakukan pada saat sebelum masa pencalonan, karena kesempatan untuk kembali jadi dewan sangat terbuka lebar saat itu. Diakui Rudi, banyak tawaran untuk maju lagi di pencalonan dari partai-partai lain kepadanya di Dapil 5, termasuk partai baru yang akan dimasukinya. “Ijtihad pilihan berbeda pandangan politik ini diambil berdasarkan pemikiran matang, guna meneruskan kebaikan di tengah masyarakat, bangsa dan agama,” paparnya. Ditanya kemana dirinya kini berlabuh setelah keluar dari PKS, Rudi menegaskan ia kini sudah berlabuh di Partai Gerindra. Baginya, Partai Gerindra menjadi pilihan saluran politik strategis dengan perolehan tujuh kursi di parlemen daerah. Harapannya ia bisa menitipkan agenda-agenda politik serta pemikiran-pemikiran strategis demi kebaikan bumi Kajene ke depannya. “Hanya kepada Allah saya berserah diri dan memohon petunjuk serta bimbingan dalam setiap langkah ikhtiar manusiawi dalam menentukan sikap politik ini. Insya Allah untuk saat ini saya mantap pilih Gerindra sebagai saluran politik saya ke depan,” tegasnya lagi. Lalu ditanya apa sebenarnya masalah yang terjadi sehingga dirinya matang keluar dari PKS, Rudi enggan menyebutkannya. Ia mengatakan ada hal yang paling mendasar yang tidak bisa disampaikan ke publik. Paling tidak dirinya hanya menjawab desakan para senior yang menginginkan ia keluar dari PKS sejak 2017 lalu. “Semua partai sama dibentuk dengan cita-cita luhur dan mengusung kebaikan di tengah masyarakat. Gerindra yang berfatsun nasionalis dan PKS berfatsun dakwah dan tarbih, punya segmentasi masing-masing pemilih. Gerindra di Kuningan lebih terbuka dan demokratis sekali serta memberikan ruang seluas-luasnya kepada kadernya, untuk berimprovisasi dengan penuh tanggung jawab dalam berbagai hal. Yang jelas senior-senior saya itu yang sekarang membuat himpunan baru bernama Garbi,” tandas Rudi. Sementara itu, saat hendak dikonfirmasi terkait adanya surat dari DPD PKS kepada pimpinan DPRD tentang usulan pemberhentian Rudi O’ang Ramdhani dari anggota dewan, Ketua DPD PKS Kuningan Agus Budiman SPt belum memberikan respons. Saat dihubungi melalui WA-nya, Agus mengabarkan dirinya sedang ada keperluan. “Iya Kang sebentar, saya sedang ada urusan dulu,” singkat Agus. (muh)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: