DLH Kota Cirebon Akui Kesulitan Armada untuk Kelurahan Argasunya

DLH Kota Cirebon Akui Kesulitan Armada untuk Kelurahan Argasunya

CIREBON-Ketiadaan Tempat Pembuangan Sampah Sementara (TPSS) dan juga armada angkutan di Kelurahan Argasunya, membuat masyarkat kesulitan saat membuang sampah. Warga akhirnya membuang sampah ke sungai atau membakarnya di pekarangan. Hal tersebut menjadi ironi tersendiri. Mengingat  Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Kopi Luhur berada di wilayah Argasunya. jarak antara perkampungan warga dengan TPA juga tidak terlalu jauh. hanya sekitar 2 kilometer saja. Selain itu, setiap hari, truk sampah dari wilayah kota juga lalu lalang melewati permukiman warga enuju TPA. Kepala Bidang Pengelolaan Sampah Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Cirebon Supriyanto mengakui untuk wilayah Argasunya, armada sampah yang dimiliki masih sangat minim. Rata-rata setiap RW hanya memiliki satu unit gerobak sampah. Padahal, jalan menuju TPA Kopi Luhur konturnya menanjak. Tentunya dengan gerobak sampah, petugas kebersihan cukup kesulitan saat mengangkut sampah. “Kita mengakui kalau untuk di wilayah Argasunya, armada sampahnya masih minim sekali,” kata pria yang akrab disapa Yanto itu. Pihaknya mengaku akan berupaya menambah armada sampah untuk Argasunya. Khususnya kendaraan roda tiga atau bentor. Sebab, di wilayah Argasunya, hanya terdapat satu unit bentor yang digunakan. Itupun kondisinya tidak cukup baik. “Kita akan usahakan agar nanti ada bantuan untuk pengadaan bentor. Insya Allah Agustus kita ajukan melalui APBD Perubahan Provinsi,” ujar Yanto. Ketua RW 05 Kedung Krisik Utara Ade Wijaya mengeluh karena tidak pernah mendapatkan bantuan untuk pengadaan kendaraan roda tiga atau bentor. Padahal kalau ada bentor, petugas pengangkut kebersihan RW bisa langsung mengangkut sampah ke TPA Kopi Luhur. Armada yang dimiliki hanya gerobak sampah. Dengan posisi posisi jalan yang menanjak, tentunya membuat petugas kesulitan. Selama ini, sebagian warga masih membuang sampah ke sungai atau membakar di pekarangan. Padahal, sungai masih memiliki peranan penting untuk kebutuhan sehari hari masyarakat sekitarnya. Seperti untuk mandi dan mencuci. “Kalau ada misalkan ada kendaraan roda tiga atau bentor kan bisa langsung diangkut ke ke atas,” kata Ade. (awr)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: