Dinas Pendidikan Sisipkan Pelajaran Antikorupsi ke Siswa

Dinas Pendidikan Sisipkan Pelajaran Antikorupsi ke Siswa

Pelajaran antikorupsi sudah mulai diselipkan di tahun tahun ajaran baru 2019/2020 di semua tingkatan, dari TK hingga SMA. Harapannya, para siswa sejak dini mengetahui tentang bahaya korupsi. DENY HAMDANI, Cirebon KEPALA Dinas Pendidikan Kabupaten Cirebon, Asdullah Anwar mengatakan, hasil rapat dengan KPK, Pemprov Jawa Barat dengan Dinas Pendidikan, dalam kurikulum 2013 akan diselipkan pendidikan antikorupsi. Asdullah membeberkan, semua level tingkatan sekolah akan memulai pendidikan antikorupsi. Dari TK, SD, SMP ditetapkan melalui Peraturan Bupati. Sedangkan untuk SMA, ditetapkan melalui Peraturan Gubernur. Pelajaran antikorupsi saat ini, lanjutnya, masih menginduk ke berbagai mata pelajaran yang telah ada. Nantinya, pelajaran antikorupsi diintegrasikan dengan pelajaran-pelajaran yang sudah dilaksanakan di sekolah. Misalnya matematika. Nanti, antikorupsi atau kejujuran seperti apa. Anak tidak akan diajarkan empat kali dua, tetapi 4 dibagi 2. Termasuk pelajaran agama. Pelajaran antikorupsi ini, menurut Asdullah, akan dilaksanakan melalui berbagai kegiatan di sekolah. Dalam Perbup ini, ada tiga inti kegiatan pertama siswa. Setiap hari Senin apel harus dibacakan ikrar komitmen pendidikan antikorupsi. Kemudian, di sekolah harus kas infak nanti diajarkan. Misalkan ada sedekah anak-anak, nanti yang mengelola anak itu sendiri. Terkait dengan kejujurannya seperti apa, uang itu silakan diberikan kepada teman yang tidak mampu. Termasuk pihak sekolah akan menerapkan kejujuran selama kegiatan yang ada di sekolah. “Nanti di setiap sekolah ada pos atau tempat kehilangan barang, ada etalase. Jadi, misalkan anak itu salat kemudian jam tangannya ketinggalan, ya jam tangannya itu disimpan di etalase itu nanti baru diumumkan siapa yang kehilangan jam tangan silakan diambil sendiri. Selain itu, disdik akan menggandeng pihak lain untuk bisa menerapkan pelajaran anti korupsi di berbagai sekolah. “Kantin kejujuran jadi semacam elektronik. Misalnya ada minuman harganya sekian ribu ya nanti dimasukan koin sekian ribu,” ujarnya. Disdik tidak akan menunda pelajaran anti korupsi dan harus dilaksanakan tahun ajaran ini. “Harus sudah dilaksanakan atas instruksi KPK mulai tahun pelajaran sekarang. Jadi, selain menggunakan kurtilas juga disisipkan budaya anti kuropsi,” tuturnya. Namun Asdullah mengatakan, sukses atau tidaknya pelajaran anti korupsi ini, semuanya ditentukan oleh lingkungan domisili masing-masing siswa. “Masalah jadi tidaknya menjadi  generasi yang hebat dan anti korupsi, ya tergantung lingkungan. Mendidik dari sekarang melalui kebiasaan terus deklarasi budaya anti korupsi,” ungkapnya. (*)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: