Qomar dan Ason Sama-sama Ngotot Calon Bupati

Qomar dan Ason Sama-sama Ngotot Calon Bupati

CIREBON – Koalisi Partai Golkar dan Demokrat sepertinya akan terulang di Kabupaten Cirebon, meski kedua kubu masih sama-sama ngotot untuk menempati posisi E1 (calon bupati). Kemungkinan terealisasinya koalisi Golkar dan Demokrat ini tidak ditampik bakal calon bupati, H Nurul Qomar. Berdasarkan informasi yang dihimpun oleh Radar di internal kedua partai, Partai Golkar mulai berkomunikasi dengan tim pemenangan H Nurul Qomar. Diakui Qomar, beberapa waktu lalu, salah satu kader Partai Golkar, Edi Mulyadi, yang saat ini duduk sebagai anggota DPRD Kabupaten Cirebon sempat bersilaturahmi dengan timnya untuk membahas sejumlah tema politik guna menyongsong pelaksanaan pemilukada Kabupaten Cirebon Oktober 2013 mendatang. “Betul, kami bersilaturahmi dengan utusan Pak Ason, banyak hal yang kita bicarakan termasuk langkah koalisi ke depan,” ucapnya, kepada Radar. Namun, kata dia, pembicaraan tersebut tidak berujung pada keputusan final yang baik bagi keduanya, karena mereka tetap mempertahankan egois politiknya untuk duduk di kursi bupati. “Kami menyambut baik apa yang dibicarakan itu, namun kami belum bisa putuskan, karena kami tetap memilih untuk duduk di E1 bukan E2,” terang anggota DPR RI ini. Kenapa ngotot E1? Qomar menjelaskan, fakta politik yang ada, jumlah kursi di DPRD Kabupaten Cirebon Partai Demokrat memiliki  tujuh kursi, sedangkan Partai Golkar enam kursi. Melihat hal tersebut, logikanya yang pantas menduduki kursi E1 adalah Partai Demokrat dan Partai Golkar E2-nya. “Namun, saya kembalikan kepada DPP masing-masing partai, karena mereka yang mempunyai kewenangan. Tapi, jika melihat fakta dan realitas yang ada ya demikian,” ungkapnya.   Namun, Qomar tidak berkeberatan kalau pada akhirnya rekomendasi dari DPP untuk dirinya adalah E2. Atau, duet Golkar dan Demokrat yang sukses di Pilkada Kota Cirebon, terulang di Kabupaten Cirebon. Qomar mengaku, beberapa hari terakhir ini sempat intens melakukan komunikasi dengan pengurus DPP PDIP yang duduk di DPR RI. “Barusan saya juga sempat ngobrol-ngobrol dengan Pak Sidarto (Sidarto Danusubroto), banyak hal yang kami bicarakan termasuk mengucapkan bela sungkawa atas wafatnya Pak Taufiq Kiemas,” bebernya. Sebagai kader yang duduk di DPP Partai Demokrat, pihaknya menyarankan agar DPC Partai Demokrat pun ikut melakukan pembicaraan politik dengan sejumlah partai lain, karena berdasarkan aturan KPU, Partai Demokrat harus melakukan koalisi agar bisa mengusung kader terbaiknya sebagai calon Bupati. “Seyogyanya semua elemen partai ikut bergerak agar sinergis dan dinamis,” pungkasnya. (jun)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: