Penanganan Lambat, 6 Rumah Warga Terkena Dampak Tanggul Cimanuk Ambles

Penanganan Lambat, 6 Rumah Warga Terkena Dampak Tanggul Cimanuk Ambles

INDRAMAYU - Penanganan terlambat, enam rumah warga Blok Rengaspayung RT 09/05, Desa Kertasemaya, Kecamatan Kertasmaya, Kabupaten Indramayu, terkena dampak tanggul Cimanuk yang ambles, Rabu (14/8). Bahkan, dua kepala keluarga (KK) sudah mengungsi ke tempat yang lebih aman. Pantauan di lapangan, tembok dua rumah yang ditinggalkan pemiliknya terlihat retak dan sebagian bangunan rumah ikut ambles. Sekdes Kertasemaya, Widy Santosa mengatakan, penanganan tanggul yang sangat lambat, sehingga dampaknya sangat dirasakan warga. Menurut Widy, usaha yang terus diupayakan pemerintah desa dan pemerintah kecamatan hingga saat ini belum ada kepastian mengenai perbaikan tanggul dari BBWSCC. Sementara kerusakan lingkungan akibat amblesnya tanggul Cimanuk semakin parah. “Belum ada kepastiannya pak. Dari pusat katanya masih menunggu laporan kajian dari provinsi, sedangkan kondisi di lapangan sudah makin parah hingga kerumah warga,” kata Widy saat ditemui sejumlah awak media di lokasi tanggul. Widy menuturkan, dua rumah warga sengaja dikosongkan pemiliknya, dikarenakan kondisi rumah terkena dampak langsung ikut longsor tertarik tanah tanggul yang ambles, sedangkan empat rumah masih ditempati. Agar warga tidak khawatir kehilangan rumah, pihaknya pun membuat surat kesepakatan di atas materai dengan warga akan membantu perbaikan rumah warga yang rusak. “Mungkin jika hanya sebatas retak bisa, kalau sudah ambruk bagaimana, dua KK saja mengungsi karena takut rumahnya ambruk,” ujarnya. Sementara itu, Nuryaman mengaku, kelurganya sudah tidak lagi menempati rumah setelah pondasi sebagian rumah ikut ambles semakin meluas. Meskipun Nuryaman berusaha melakukan pemasangan bambu yang ditancapkan di sisi-sisi rumah dengan harapan dapat menghambat amblasnya tanah tanggul tidak sampai merusak rumahnya tapi tidak ada hasil. “Itu semua menggunakan dana pribadi, tapi sia-sia. Sering ditinjau dari Dinas PUPR, BBWSCC, daerah dan pusat, tapi nyatanya sampai sekarang belum saja ada penanganan serius, sehingga rumah saya dan saudara tidak lagi ditempati,” keluhnya. Nuryaman berharap, ada tindakan cepat dari pihak-pihak terkait, baik itu dari PUPR dan BBWSCC. “Jangan sampai terlambat hingga memakanan korban jiwa, apalagi dua bulan kedepan akan memasuki musim penghujan, dapat memperparah kondisi tanggul, semakin bahayakan warga,” ujarnya. (oni)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: