Peruntukan Dana Kelurahan Dominan Program Fisik
CIREBON - Pemerintah Kota (Pemkot) Cirebon tengah berupaya agar penyaluran dana kelurahan dapat segera terealisasi. Besarannya di kisaran Rp 2,5 miliar hingga Rp 3 miliar setiap kelurahan.
Saat ini pencairan sedang dipersiapkan oleh Badan Keuangan Daerah (BKD). “Kira-kira Maret atau April harus sudah selesai. Saya berpesan, dana kelurahan ini digunakan sesuai dengan apa yang ditargetkan oleh pemerintah,” kata Walikota Cirebon, Nashrudin Azis.
Untuk penggunaannya, berdasarkan Peraturan Menteri Dalam Negeri (Pemendagri) 130/2018 tentang pembangunan sarana prasarana kelurahan dan pemberdayaan masyarakat.
Pemkot Cirebon juga telah menerbitkan Peraturan Walikota 37/2019 tentang petunjuk teknis penyalurannya.
Dari tinjauan yang dilakukan Radar, dana kelurahan pemanfaatannya memang dominan pada pekerjaan fisik dan sarana prasarana.
Sekretaris Lurah Drajat, Wawan Gunawan, pemanfaatan dana kelurahan juga sesuai visi misi walikota setidaknya minimal setiap kelurahan memiliki satu RW unggulan.
Untuk Kelurahan Derajat, mencanangkan 2 RW unggulan, yakni RW 01 Drajat berbasis religi dan budaya. Karena di RW tersebut ada beberapa Situs Pangeran Drajat, dan Pangeran Bali.
Kemudian RW 08 Simaja Selatan juga sebagai Kampung Cyber. Di sana RW diharapkan dapat mendukung kegiatan dan ditunjang dengan pemanfaatan teknologi informasi. Dalam waktu dekat malah akan diikutkan di pelatihan teknologi tepat guna, seperti pembuatan alat fogging misalnya.
Untuk program tahun 2020, khususnya Eks Bawal (Bantuan Walikota) komposisinya 70 persen pembangunan fisik, dan 30 persen lebih ke pemberdayaan. Untuk program fisik mengacunya hasil musyawarah rencana pembangunan (musrenbang) kelurahan, seperti penghijauan, sumur resapan, hot mix, saluran air, sarpras Posyandu, box sampah, PJU.
Selain itu, ada normalisasi saluran air, pemasangan paving block hingga sumur artesis. Sedangkan pemberdayaan masyarakat diantaranya pemberdayaan kelompok usaha ekonomi kreatif seperti pembuatan produk limbah sampah plastik, pelestarian Budaya 1 Syuro atau sedekah bumi, pekan olahraga warga, insentif LKK RT/RW, Karang Taruna, PKK dan LPM, MTQ, lomba Posyandu, pemeliharaan jaringan wifi, sosialisasi PHBS, pelatihan budidaya hidroponik.
“Kegiatan fisik kelurahan paling akan dimulai bulan Maret, apalagi saat ini ini musim hujan jadi kurang efektif kalau digelar sekarang, mudah mudahan Maret sudah bisa digelar,” tandasnya.
Tidak hanyaa tahun 2020, Wawan membeberkan, tahun 2021 Kelurahan Drajat juga sudah mengusulkan melalui musrenbang kelurahan untuk pembuatan taman. Setidaknya satu RW satu taman. Selain itu pemasangan CCTV di RT dan RW. Tujuannya memantau keamanan lingkungan, termasuk antisipasi bencana. (abd)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: