Sejumlah Penjara di China Jadi Sumber Virus Corona, Sejumlah Pejabat Dipecat dengan Alasan Lalai
BEIJING - Pemerintah China memang tangan besi, terkait kebijakan yang diterapkan. Tak terkecuali dengan merebaknya virus Corona yang telah menginfeksi 234 orang di dua penjara di luar Provinsi Hubei, pusat wabah mematikan itu. Sejumlah pejabat setempat pun dipecat, karena dinilai lalai, Jumat (21/2).
Ya, kasus di kedua penjara, yang terletak di Provinsi Shandong di bagian utara dan Provinsi Zhejiang di bagian timur, itu mendominasi total 258 kasus baru yang dikonfirmasi pada Kamis (20/2) di luar Hubei.
Otoritas memecat kepala departemen pengadilan provinsi di Shandong setelah perluasan wabah di penjara Rencheng di Kota Jining terdeteksi. Tujuh petugas penjara juga dipecat.
Secara total, 207 orang di penjara itu teruji positif corona dan kasus pertama infeksi corona ditemukan pada pegawai penjara, 13 Februari lalu.
Wakil sekretaris jenderal pemerintah Provinsi Shandong, Yu Chenghe kepada Reuters mengatakan, sejumlah departemen tidak menjalankan tanggung jawab mereka dengan baik. ”Pekerjaan mereka tidak solid dan langkah pencegahan pun tidak akurat,\" terangnya.
Kantor kesehatan Shandong juga menyebut telah menyiapkan sebuah rumah sakit di Jining untuk menangani para pasien serta akan mengalokasikan sejumlah fasilitas di dalam penjara untuk perawatan. Pemerintah juga mengirimkan tim untuk melakukan penyelidikan.
Sementara di sebuah penjara lain bernama Shilifeng di Provinsi Zhejiang, 27 narapidana ditemukan baru terinfeksi pada pekan ini. Direktur dan Kepala Partai Komunis Penjara Shilifeng juga dipecat dan penyelidikan dijalankan, menurut keterangan pemerintah Zhejiang pada situs media sosialnya.
China mencatat 74.000 kasus virus corona dan lebih dari 2.100 orang menjadi korban jiwa, yang kebanyakan berada di Provinsi Hubei dan ibu kota provinsi, Wuhan.
Hubei juga menambah jumlah kasus terkonfirmasi infeksi virus corona sebanyak 220 orang untuk kasus di dalam penjara di provinsi itu. Namun tidak dijelaskan lebih lanjut mengenai kapan kasus tersebut terdeteksi.
Secara keseluruhan, terdapat 271 kasus di dua penjara di Hubei, termasuk 230 kasus di penjara wanita di Wuhan, seperti dikutip dari surat kabar Hubei Daily. Surat kabar itu juga melaporkan menambahkan bahwa kepala penjara wanita itu diberhentikan karena dianggap gagal mengontrol penyebaran virus di lingkungannya. (fin/ful)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: