2 Spanyol v Uruguay 1, La Furia Roja (Belum) Perkasa
RECIFE - Spanyol menunjukkan jati dirinya sebagai tim penguasa dunia. Menghadapi juara Amerika Latin, Uruguay, performa La Furia Roja -julukan Spanyol- mampu tampil dominan. Namun, di akhir pertandingan, Spanyol hanya menang tipis dengan skor 2-1 (2-0).Padahal, sejak peluit babak pertama dibunyikan oleh wasit Yuichi Nishimura (Jepang), skuad asuhan Vicente Del Bosque itu nyaris tidak memberi celah bagi Uruguay untuk tampil menyerang. Dengan penguasaan bola mencapai 75 persen, setidaknya ada lebih dari sepuluh peluang mencetak gol didapatkan oleh Iker Casillas dkk. Sayangnya, hanya Pedro dan Roberto Soldado yang merobek jala gawang Uruguay. Gol itu masing-masing terjadi pada menit ke-20 dan 32. Sedangkan satu-satunya gol balasan La Celeste -julukan Uruguay- dicetak melalui tendangan bebas Luis Suarez dua menit sebelum laga usai. Seperti yang diberitakan di Associated Press, Del Bosque menyayangkan kegagalan tim asuhannya memberondong gawang Uruguay dengan banyak gol. Terutama pada 45 menit babak pertama. \"Kami mendominasi sepanjang laga. Seharusnya kami bisa mencetak gol lebih dari itu, walaupun kemudian kami senang dengan hasil akhirnya,\" ujar Del Bosque. Superioritas enam pemain di lini tengah dan depan Spanyol tidak mampu dibendung pertahanan skuad asuhan Oscar Tabarez. Cesc Fabregas, Andres Iniesta, dan Soldado bisa mendapatkan setidaknya tiga peluang mencetak gol. Sebaliknya, Uruguay hanya tiga kali membahayakan gawang Casillas. Meski menyesalkan hasil dari serangan anak asuhnya, Del Bosque tetap mengapresiasi usaha pemainnya mempertahankan keunggulan hingga menit akhir. \"Secara keseluruhan kami bermain bagus, hanya hasil akhirnya kurang bagus,\" sebutnya. Berikutnya, Spanyol hanya menghadapi tim terlemah Grup B, Tahiti. Walaupun masih lemah, Del Bosque sepertinya tidak akan ragu lagi memasukkan nama Soldado sebagai pemain \"Nomor 9\" atau penyerang murni. Kombinasinya dengan Iniesta dan Pedro cukup ampuh. \"Sekalipun hasilnya tipis, tetapi filosofi permainan kami tidak berubah. Kami menguasai bola, bergerak dengan skill dan menciptakan peluang,\" beber Soldado. Suhu panas dan kelembaban udara di Brasil disebut Iniesta sebagai faktor menurunnya performa Spanyol di babak kedua. Seperti yang dilansir dari AFP, penggawa Barcelona itu bersyukur Spanyol bisa mempertahankan keunggulan. \"Walaupun kami sempat drop karena kelelahan dan kelembaban udara di sini,\" ungkapnya. Sementara itu, arsitek Uruguay, Oscar Tabarez mengakui anak asuhnya masih kalah jika dibandingkan armada Del Bosque. Dia menilai, Spanyol layak mendapatkan kemenangan itu. \"Saya lega kami hanya kalah 1-2, itu bukanlah skor yang besar. Padahal, jika melihat di pertandingan, harusnya ini bisa menjadi bencana bagi kami,\" beber Tabarez dikutip di berita Football Espana. Menurutnya, kekalahan sudah layak bagi timnya. Parameternya adalah bagaimana juara dunia 2010 itu mengalahkan Italia dan Jerman. Sehingga, di Piala Konfederasi ini, layak jika Spanyol dijadikan unggulan. \"Kalau Italia dan Jerman saja bisa mereka kalahkan, apalagi kami,\" imbuhnya. Kekalahan ini tidak dianggap Tabarez sebagai akhir dari perjuangan anak asuhnya pada turnamen pemanasan sebelum Piala Dunia 2014 itu. Masih ada celah bagi Uruguay untuk memenangi dua laga tersisa, yaitu melawan Nigeria dan Tahiti. \"Kuncinya ada pada saat lawan Nigeria. Jika menang, saya rasa kami masih memiliki peluang lolos ke semifinal,\" jelasnya. (ren)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: