Dua Kelompok Siswa Saling Serang Pakai Celurit di Cirebon

Dua Kelompok Siswa Saling Serang Pakai Celurit di Cirebon

CIREBON - Dua kelompok siswa saling serang di jalur by pass Sunyaragi, Kota Cirebon, Kamis sore (5/3). Tidak hanya menggunakan batu dan kayu, sejumlah remaja yang masih komplit mengenakan seragam tersebut terlibat aksi saling serang dan saling kejar menggunakan senjata tajam.

Dalam video yang tersebar luas melalui pesan WhatsApp tampak para siswa terlibat aksi saling kejar di tengah jalan pantura. Beberapa buah batu tampak melayang. Dalam video terlihat bagaimana para oknum siswa itu begitu nekat. Bahkan saling berhadapan dengan jarak yang cukup dekat dengan saling mengancam memakai celurit.

Video yang diduga direkam salah seorang pengendara sepeda motor yang tengah melintas di TKP tersebut secara jelas merekam detik-detik bentrokan dua kelompok siswa tersebut. Sejumlah siswa yang datang dari arah PLTG Sunyaragi merangsek maju berupaya menyerang kelompok siswa lainnya yang berada tak jauh dari SDN Sunyaragi.

Masih dalam video itu, sejumlah warga yang mulai gerah dengan tawuran tersebut membubarkan aksi yang nyaris jadi ajang pertumpahan darah itu. Para siswa tersebut kemudian lari meninggalkan lokasi kejadian.

Terpisah, Kapolres Cirebon Kota AKBP Syamsul Huda melalui Kasubag Humas Iptu Ngatidja saat dihubungi Radar mengakui sudah menerima kiriman video yang ramai di media sosial tersebut. Pihaknya kini masih melakukan penelusuran dengan mempelajari video tersebut.

Ngatidja merespons laporan yang masuk dengan langsung menuju lokasi kejadian. “Kita anggota patroli gabungan dari Polres Cirebon Kota, Polsek Utbar dan Polsek Seltim mendapatkan informasi tawuran langsung bergegas ke lokasi kejadian. Tapi, sampai di sana tidak ada. Pelajar sudah membubarkan masing-masing,” ucapnya.

“Sedang kita telusuri. Terkait tawaurannya sendiri kita sudah melakukan upaya pencegahan dengan melakukan penambahan anggota dan patroli yang diintensifkan,” kata Ngatidja.

Pihaknya sempat mengamankan satu siswa yang ada di lokasi kejadian untuk dilakukan pemeriksaan. “Akhirnya kami membawa satu pelajar yang ada di lokasi kejadian untuk dilakukan pemeriksaan. Pengakuannya, hanya menonton saja dan tidak terlibat. Kita geledah, tidak ada barang yang mencurigakan. Sehingga kita berikan pembinaan saja dan dikembalikan ke orang tuanya,” terang Ngatidja. (dri/cep)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: