Rumah Sakit Swasta Diminta Ikut Sigap Tangani Pasien Virus Corona
PEMKOT Cirebon mengajak rumah sakit-rumah sakit swasta di Kota Cirebon untuk ikut tanggap saat menanganai pasien yang memiliki gejala mirip seperti virus corona (Covid-19). Yakni dengan memberikan penanganan awal dan tidak langsung merujuk pasien ke RSD Gunung Jati.
Walikota Nashrudin Azis berencana membuat surat edaran atau imbauan agar RS swasta. Minimalnya, kata Azis, ketika menerima pasien harus bisa diobservasi, kemudian bisa dipisahkan berdasarkan diagnosa penyakitnya.
“Kalau semua rumah sakit main kirim saja ke RS Gunung Jati, nanti kita kewalahan. Ini juga akan kita beritahukan ke RS swasta maupun RS pemerintah lain di wilayah III. Kita intinya siap, tapi di tempat asalnya ditangani dulu,” kata Azis dalam rapat koordinasi (rakor) penanganan Covid-19 bersama Forkopimda, kemarin (5/3).
Senada disampaikan Kepala Dinas Kesehatan Kota Cirebon dr H Edy Sugiaro MKes. Dikatakan Edy, ketika ada pasien yang pilek dan demam dan kebetulan masuk RS swasta, jangan asal dirujuk ke RSD Gunung Jati.
“Kalau langsung dibawa ke Gunung Jati (RSD Gunung Jati, red) nanti orang mengiranya penyakitnya berat. Padahal, pemantauan bisa mereka lakukan karena punya fasilitas medis yang standar,” kata Edy.
Menurutnya, hal ini agar langkah antispasi dan waspada terhadap virus corona ini tidak hanya dilakukan oleh unsur pemerintah. “Semua lini harus bergerak, termasuk rumah sakit swasta agar dapat melakukan penanganan sesuai standar,” terangnya.
Terkait kesiapan rumah sakit swasta tersebut, Edy terlebih dahulu akan memantau dan menginventarisasi kekuatan SDM, alat kesehatan, dan sarana medis lainnya di RS Swasta yang sanggup melakukan penangan awal.
“Misalnya ketersediaan ruang isolasi, dokter spesialisnya, alat pelindung diri tim medisnya,”ucapnya.
Dari Jakarta, Mendagri Tito Karnavian menginstruksikan kepala daerah melakukan antisipasi dan pencegahan virus corona. Salah satunya, Tito meminta pemerintah daerah menyusun strategi khusus. Tujuannya agar pencegahan virus corona tidak menimbulkan dampak destruktif pada aspek lainnya. Seperti sosial dan ekonomi.
Kepala daerah juga harus menggalakkan kampanye kesehatan. Utamanya sosialisasi pencegahan virus corona. Sehingga masyarakat mendapat informasi yang cukup terkait penanganan Covid-19 secara transparan, responsif, dan konsisten.
“Termasuk tentang pola hidup sehat, olahraga, makan makanan bergizi, cuci tangan, dan lain-lain,” kata Mendagri Tito Karnavian di Jakarta, Kamis (5/3).
Dalam pelaksanaan antisipasi dan pencegahan virus corona agar mengimbau masyarakat tetap tenang. “Koordinasi dengan instansi terkait. Ada Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) untuk menjaga iklim kondusif dan ketersediaan kebutuhan pokok masyarakat di daerah dengan harga yang stabil,” imbuhnya.
Instruksi terkait virus corona dikeluarkan setelah adanya rapat kabinet yang dipimpin langsung Presiden Joko Widodo. “Ini menindaklanjuti hasil rapat kabinet yang dipimpin oleh Presiden,” katanya. (azs/fin)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: