Anak Saya Mau Pulang dari Italia, Harus Bagaimana?

Anak Saya Mau Pulang dari Italia, Harus Bagaimana?

CIREBON - Sosialisasi pencegahan virus corona yang digelar PT KAI Daop III Cirebon di Stasiun Cirebon, kemarin, diikuti serius para calon penumpang kereta api. Dan, tiba-tiba ada yang bertanya soal nasib anaknya yang pekan depan pulang dari Italia.

Karena, pemerintah memutuskan WNA dari 4 negara episentrum baru virus corona yakni Korsel, Iran, Italia, dan Jepang, wajib membawa sertifikat kesehatan untuk bisa masuk Indonesia. Bagaimana yang berstatus WNI?

Pertanyaan itu dilontarkan calon penumpang kereta api, Sukaesih (60). Dia bertanya kepada dr Ribud Anggoro yang dihadirkan PT KAI Daop III dalam agenda sosialisasi tersebut. Sukaesih mengaku kebingungan dengan ramainya pemberiataan media tentang virus corona, termasuk di Italia.

Apalagi belakangan pemerintah memutuskan Italia termasuk satu dari empat negara yang warganya harus menyertakan sertifikat kesehatan jika ingin masuk Indonesia. “Saya bingung. Pekan depan anak saya pulang dari Italia. Bagaimana harus menyikapinya,” tanya Sukaesih singkat.

Mendapatkan pertanyaan tersebut, dr Ribud Anggoro menjawab soal langkah penanganan pencegahan virus corona. Ia menjelaskan, sebaiknya WNI yang kembali dari Italia itu menggunakan masker hingga 14 hari. Langkah lain yang juga penting, kata Ribud, melakukan cuci tangan sebelum makan dan minum. “Serta istirahat yang cukup,” sarannya.

Kemarin PT Kereta Api Indonesia (Persero) menjalankan Kereta Kesehatan atau Rail Clinic dan berhenti di Stasun Cirebon. Pada kesempatan itu, Vice President Daop III Cirebon Wisnu Pramudyo mengatakan dijalankannya Rail Clinic dan Kereta Inspeksi mengelilingi Pulau Jawa adalah upaya KAI agar mencegah penyebaran virus corona di area stasiun dan kereta api.

Karenanya, kata Wisnu, KAI melakukan pelayanan kepada masyarakat berupa pemeriksaan kesehatan, pembagian masker, pembagian pamflet, dan penyuluhan kesehatan tentang virus corona, cuci tangan, pemakaian masker, dan etika batuk dan bersin. Layanan diberikan di beberapa stasiun. “Salah satunya di Stasiun Cirebon pada hari ini (kemarin, red),” kata Wisnu.

Dalam hal kebersihan sarana kereta, lanjut Wisnu, KAI melakukan pencucian interior dan eksterior kereta secara rutin setiap sebelum perjalanan dengan menggunakan bahan kimia untuk sterilisasi. KAI juga menyiagakan petugas kebersihan, baik di stasiun maupun selama perjalanan. Bantal yang disediakan di kereta pun selalu dalam kondisi baru tercuci bersih setiap pergantian penumpang.

Untuk wilayah Daop III Cirebon, hand sanitizer ditempatkan di beberapa titik yang menjadi area umum dan memiliki potensi antarpenumpang saling bersentuhan atau berinteraksi. Seperti di area check in boarding, ruang tunggu penumpang, dan zona 1 Stasiun Cirebon, Cirebon Prujakan, Jatibarang, Brebes, dan Haurgeulis.

Wisnu mengimbau kepada penumpang yang dalam kondisi tidak fit agar tidak memaksakan naik kereta api. Selain itu, ia juga berpesan kepada penumpang untuk melapor kepada petugas stasiun atau kondektur jika merasa tidak sehat, sehingga dapat ditindaklanjuti oleh petugas.

“Demi efektivitas pencegahannya, kami mengajak pengguna KA untuk menjaga kesehatan dengan menggunakan masker jika sedang sakit,” saran Wisnu.

Ia menjelaskan, sebelumnya KAI telah melakukan sosialisasi pencegahan penyebaran virus corona di berbagai stasiun dan internal KAI pada Januari 2020, yakni saat awal beredarnya kabar virus corona. Sosialisasi tersebut berupa pemasangan spanduk, pembagian brosur, dan kampanye hidup sehat oleh petugas kepada penumpang.

“Upaya-upaya preventif penyebaran virus corona terus kami lakukan baik di atas kereta maupun stasiun,” pungkasnya. (abd)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: