DKOKP Kota Cirebon Hanya Tetapkan Kuota 100 Atlet untuk Popda Jabar 2020

DKOKP Kota Cirebon Hanya Tetapkan Kuota 100 Atlet untuk Popda Jabar 2020

CIREBON — Dinas Kepemudaan, Olahraga, Kebudayaan dan Pariwisata (DKOKP) Kota Cirebon memastikan kuota atlet pelajar proyeksi Popda Jabar 2020 hanya 100 orang. Tidak cukup banyak untuk ukuran multievent yang akan mempertandingkan 14 cabang olahraga.

Kuota itu terdapat dalam Dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA) yang disusun tahun lalu. Ketetapan dalam DPA tidak bisa diubah. Jika usulan atlet dari cabor melebihi kuota, DKOKP tidak dapat mengakomodasi.

“DPA sudah ditetapkan tidak bisa kita ubah,” kata Kepala Bidang Pemuda dan Olahraga DKOKP, R Agus Setiadiningrat, kemarin.

“Karena itu, kita akan melakukan seleksi ketat terhadap usulan atlet dari Klub Olahraga Pelajar (KOP). Mekanismenya, cabor merekomendasikan atletnya ke kita. Kemudian, kita verifikasi sejauh mana potensi atlet-atlet itu dalam meraih medali di Popda. Atlet-atlet yang paling potensial yang akan kita pertahankan dalam kontingen,” beber Agus.

Kamis siang (5/3), DKOKP menggelar rapat koordinasi dengan pengurus KOP. Agus memaparkan rencananya menyongsong Popda yang akan digelar pada Agustus 2020. Dengan kuota 100 atlet, dia berharap, kontingen Kota Cirebon bisa menembus peringkat lima besar.

“Dua tahun lalu kita finis di peringkat delapan. Tidak mustahil jika kita mematok target lima besar,” katanya.

Di sisi lain, menurunkan 100 atlet di Popda bukan sebuah kekuatan besar. Beberapa cabor bela diri bisa kehilangan potensi mereka dalam mendulang medali. Gulat dan taekwondo misalnya. Sudah menyiapkan puluhan atlet pelajar. Kini, mereka dituntut untuk lebih selektif.

Ketua KOP Taekwondo, Suwiriyadi mengaku kecewa dengan minimnya kuota. Namun demikian, dia menghargai keputusan yang telah ditetapkan DKOKP.

“Kalau dibatasi mungkin sudah dihitung matang-matang oleh mereka. Kembali ke persoalan klasik, yaitu minimnya dana,” katanya.

“Sebagai pelatih, saya menyayangkan. Sebab, hal ini selalu terjadi setiap tahunnya. Dalam kondisi seperti itu saya tetap berkomitmen dan bertanggung jawab. Tetap akan memberikan yang terbaik untuk Kota Cirebon dalam Popda nanti,” imbuh peraih medali perak PON 2000 tersebut.

Tinju salah satu cabang olahraga baru di Popda. Kota Cirebon pertama kali menurunkan atletnya pada 2016. Pelatih tinju Kota Cirebon, Mochamad Iman Setiawahyu mempersiapkan sembilan petinju andalannya menuju Popda 2020. Meski peluangnya cukup terbuka, Iman tak mematok target tinggi. Menurut dia, masuk semifinal sudah cukup bagus.

Iman juga mengeluhkan sedikitnya jumlah atlet yang dikirim ke Popda. Namun demikian, dia siap jika jumlah atletnya yang hanya sedikit itu dipangkas oleh DKOKP.

“Sebenarnya, seluruh petinjut ingin berangkat ke Popda. Tapi kalau kebijakan pemerintah ada pemangkasan, mau bilang apa,” ucapnya.

“Kalau pemerintah melihat pembinaan, seharusnya setiap cabor memberangkatkan semua nomor yang dipertandingkan supaya bisa menilai bagus tidaknya pembinaan. Kemudian dievaluasi menuju Popda berikutnya,” imbuh Iman. (ttr)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: