100 Ribu Orang Terinfeksi Corona di 92 Negara

100 Ribu Orang Terinfeksi Corona di 92 Negara

JENEWA - Virus Corona atau Covid-19 kini telah membunuh lebih dari 3.000 orang dan 100.000 lainnya terjangkit di 92 negara di dunia. Organisasi kesehatan dunia (WHO) mencatat sebanyak 102 ribu orang telah terinfeksi dan 3.407 orang meninggal dunia. Sementara sebanyak 55.866 orang dinyatakan sembuh.

Direktur jenderal WHO, Tedros Adhanom Ghebreyesus mengatakan, wabah Corona sangat memprihatinkan. Ia menyarankan negara-negara di dunia agar meningkatkan upaya pencegahan penyebaran virus ini. \"Rekomendasi WHO adalah, bahwa semua negara membuat pencegahan sebagai prioritas utama mereka,\" kata Tedros dikutip di Jenewa AFP, Sabtu (7/3).

Pada Sabtu (7/3), sejumlah negara Eropa lainnya, yakni Kamerun, Togo, dan Peru mengkonfirmasi kasus pertama virus itu. Sementara Belanda baru mengumumkan kematian pertamanya. Di Italia, telah mencatat jumlah kematian tertinggi pada Jumat kemarin sebanyak 49 orang meninggal. Hingga total kematian untuk Italia akibat Corona, mencapai 197 orang.

Sementara Iran melaporkan 17 kematian baru. Kini jumlah korban di Iran mencapai 124 kematian. Di Korea Selatan, lebih dari 6.000 orang terinfeksi dan terdapat 42 orang tewas akibat wabah virus ini. Segala upaya dilakukan pihak Korsel termasuk meliburkan sejumlah sekolah-sekolah di negara itu selama tiga Minggu.

Kota suci Betlehem ditutup pada Jumat kemarin setelah Palestina mengumumkan kasus pertamanya. Sementara Arab Saudi mengosongkan Masjid Haram dan Masjid Nabawi-dua situs suci ummat Islam- guna mensterilkan wabah itu dari dua tempat suci tersebut.

Di Indonesia sendiri, kasus tercatat saat ini ada empat pasien yang positif terjangkit virus Corona. Semua pasien positif tersebut kini dirawat di Rumah Sakit Penyakit Infeksi (RSPI) Sulianti Saroso, Jakarta Utara.

Menurut Juru Bicara Pemerintah Indonesia untuk Penanganan Virus Corona, Achmad Yurianto, kondisi terakhir pasien 3 dan 4 menunjukkan suhu badan sekitar 37,6 hingga 37,7 derajat celsius. Keduanya masih mengalami batuk dan pilek. Namun, mereka tidak mengeluhkan sesak napas.

KASUS KORONA AS

Hampir setengah dari 46 orang penumpang kapal pesiar, Grand Princess, dinyatakan positif Covid-19. Ini setelah melewati proses screening virus corona, saat kapal mewah dengan ribuan penumpang dari berbagai negara di seluruh dunia itu, merapat di San Francisco, Amerika Serikat.

Kini, nasib 3.500 penumpang dan kru kapal pesiar tersebut, masih belum juga jelas. Presiden Donald Trump sendiri dikabarkan menolak untuk memberikan lampu hijau bagi para penghuni kapal, untuk bisa menginjakan kaki mereka di tanah AS.

Dari 19 orang dari awak kapal, dan dua di antaranya dari penumpang, ditemukan terinfeksi oleh virus yang asal-usulnya diduga berasal dari Wuhan, China.

“Mereka yang perlu dikarantina akan dikarantina dan pasti dikarantina. Sementara yang membutuhkan bantuan medis, tentunya akan dibantu,” kata Wapres AS Mike Pence seperti dikutip The Guardian, Sabtu (7/3).

Hingga saat ini, belum jelas akan dibawa kemana mereka yang positif Covid-19. Namun menurut kabar sebelumnya, adalah beberapa situs militer Amerika Serikat, yang dimanfaatkan untuk mengkarantina. Para penumpang yang tidak memiliki nasib jelas ini sendiri, mengaku tidak mengetahui tentang wabah Corona yang telah menginfeksi seisi kapal, kecuali dari pemberitaan media.

Sementara di Florida, virus Corona yang diperkirakan berasal dari kelelawar, dan ditularkan ke manusia oleh hewan lain seperti tringgiling salah satunya, telah bertanggung jawab atas dua kematian di AS. Keduanya adalah warga AS senior berusia 70-an. Total kematian akibat Corona di AS menjadi 17 nyawa.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: